
Ketidakpastian Kesepakatan Dagang AS-China Tekan Harga Minyak
CNN Indonesia | Selasa, 19/11/2019 06:58 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak merosot lebih dari satu persen pada perdagangan Senin (18/11), waktu Amerika Serikat (AS). Pelemahan terjadi seiring pelemahan bursa saham AS lantaran ketidakpastian atas kesepakatan perdagangan antara AS dan China.
Dilansir dari Antara, Selasa (19/11), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup di level US$62,44 per barel atau merosot 1,4 persen. Pekan lalu Breny menguat 1,3 persen.
Pelemahan juga terjadi pada harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sebesar 1,2 persen menjadi US$57,05 per barel. Kondisi ini berbalik dari pekan lalu di mana WTI naik 0,8 persen.
Di AS, tiga indeks saham utama Wallstreet keok dari rekor tertinggi pekan lalu. Analis menilai pelemahan terjadi akibat dirilisnya laporan yang memantik kekhawatiran pasar terhadap perkembangan negosiasi dagang AS-China.
"Minyak mentah telah menjadi sangat reaktif terhadap arah angin manapun yang bertiup dalam pembicaraan perdagangan (AS-China). Ketika (progres) terputus-putus, harga akan dihukum," ujar Mitra Again Capital LLC John Kilduff di New York.
Analis telah memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dan memperkirakan timbulnya pasokan berlebih pada 2020 menyusul perlambatan pertumbuhan global akibat perang dagang.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pekan lalu memperkirakan permintaan minyak bakal jatuh pada 2020. Kondisi ini membuka peluang bagi OPEC dan sekutunya (OPEC+) untuk melanjutkan kebijakan pembatasan produksi.
Pimpinan Lipow Oil Associates Andy Lipow menilai ekspektasi permintaan musim yang lebih rendah untuk bensin di AS juga menekan harga minyak.
[Gambas:Video CNN]
Di saat yang sama, pasar juga tertekan oleh kekhawatiran akan melimpahnya pasokan minyak pada 2020.
Pekan lalu, pasokan minyak AS meningkat 1,1 juta barel. Artinya, kenaikan sudah terjadi selama empat pekan berturut-turut.
(Antara/sfr)
Dilansir dari Antara, Selasa (19/11), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup di level US$62,44 per barel atau merosot 1,4 persen. Pekan lalu Breny menguat 1,3 persen.
Pelemahan juga terjadi pada harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sebesar 1,2 persen menjadi US$57,05 per barel. Kondisi ini berbalik dari pekan lalu di mana WTI naik 0,8 persen.
Di AS, tiga indeks saham utama Wallstreet keok dari rekor tertinggi pekan lalu. Analis menilai pelemahan terjadi akibat dirilisnya laporan yang memantik kekhawatiran pasar terhadap perkembangan negosiasi dagang AS-China.
Lihat juga:Pasar Jenuh Aksi Jual, IHSG Diramal Menguat |
Analis telah memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dan memperkirakan timbulnya pasokan berlebih pada 2020 menyusul perlambatan pertumbuhan global akibat perang dagang.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pekan lalu memperkirakan permintaan minyak bakal jatuh pada 2020. Kondisi ini membuka peluang bagi OPEC dan sekutunya (OPEC+) untuk melanjutkan kebijakan pembatasan produksi.
Pimpinan Lipow Oil Associates Andy Lipow menilai ekspektasi permintaan musim yang lebih rendah untuk bensin di AS juga menekan harga minyak.
[Gambas:Video CNN]
Di saat yang sama, pasar juga tertekan oleh kekhawatiran akan melimpahnya pasokan minyak pada 2020.
Pekan lalu, pasokan minyak AS meningkat 1,1 juta barel. Artinya, kenaikan sudah terjadi selama empat pekan berturut-turut.
ARTIKEL TERKAIT

Optimisme Damai Dagang AS-China Kerek Harga Minyak Pekan Lalu
Ekonomi 4 minggu yang lalu
Pasokan AS Melimpah, Harga Minyak Mentah Melemah
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Moeldoko: Perusahaan China Garap PLTG Celukan Bawang
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Pernyataan OPEC Angkat Harga Minyak ke US$62,37 per Barel
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Pernyataan Trump Tekan Harga Minyak ke US$62,06 per Barel
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Pertamina Gelar Survei Seismik Laut Terbesar di Asia Pasifik
Ekonomi 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Muhammadiyah Ungkap Perlakuan Buruk China ke Muslim Uighur
Nasional • 16 December 2019 18:38
Bantah WSJ, Muhammadiyah Desak China Setop Langgar HAM Uighur
Nasional • 16 December 2019 17:44
China Kebakaran Jenggot Usai Dokumen Soal Uighur Bocor
Internasional • 16 December 2019 17:32
Kemlu Maklumi China Rayu Ormas Islam RI soal Uighur
Internasional • 16 December 2019 15:55
TERPOPULER

Ketua Kadin hingga Wartawan Jadi Satgas Omnibus Law
Ekonomi • 6 jam yang lalu
BPKN Cium Upaya 'Self Destroy' Jiwasraya dan Bumiputera
Ekonomi 2 jam yang lalu
Usai Nikel, Jokowi Akan Larang Ekspor Bauksit
Ekonomi 4 jam yang lalu