Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (
Jokowi) menyentil pejabat Bursa Efek Indonesia (
BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (
OJK) soal praktik
goreng saham. Ia menegaskan aktivitas perdagangan efek di pasar modal dalam negeri harus lebih bersih dari investor yang hobi memanipulasi harga saham.
Goreng-menggoreng saham adalah praktik di mana harga saham bisa rontok hingga level terendahnya, namun kembali melonjak dalam waktu singkat. Pergerakan saham gorengan sangat cepat, namun umumnya tak likuid. Seringkali saham gorengan cuma menjadi mainan bandar karena harganya relatif murah.
Jokowi mengibaratkan saham gorengan sebagai berikut, sebelumnya saham ada di level Rp100. Namun, melonjak menjadi Rp1.000 per saham hingga Rp4.000 per saham, tanpa fundamental yang jelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai saham Rp100 per saham digoreng jadi Rp1.000 per saham digoreng-goreng jadi Rp4.000 per saham. Ini menyangkut kepercayaan yang dibangun," imbuh Jokowi, Kamis (2/1).
Bila BEI lebih bersih, sambung dia, otomatis kondisi perdagangan saham domestik ke depannya juga semakin positif. Hal itu juga akan mempengaruhi kepercayaan investor dari luar negeri.
"Indonesia, katanya, menjadi tujuan investasi nomor satu di antara negara emerging market lain. Kepercayaan itu jangan sampai hilang," tegas Jokowi.
Jika terdapat pihak-pihak yang memanipulasi aktivitas perdagangan saham, Jokowi mengimbau BEI dan OJK melakukan tindakan tegas. Dengan demikian, perdagangan saham bisa lebih transparan dan dipercaya.
"Kerugian tidak boleh ada lagi. Berikan perlindungan kepada investor," tutur Jokowi.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,22 persen ke level 6.313 pada perdagangan Kamis (2/1) atau perdagangan perdana tahun 2020. Sebelumnya, indeks ditutup melemah 0,47 persen di level 6.299.
[Gambas:Video CNN] (aud/bir)