Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Erick Thohir mengaku tak mau terlalu sering gonta-ganti jajaran
direksi BUMN. Hal itu disampaikannya di Gedung
Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/1).
Menurut dia, pergantian direksi akan mengganggu kestabilan kepemimpinan. "Saya ingin direksi dan komisaris jangan gonta-ganti nantinya," katanya.
Malah, ia berharap direksi perusahaan BUMN diganti setiap 5 tahun atau sampai habis masa jabatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, berdasarkan catatan
CNNIndonesia.com, sejak Erick menjabat sebagai menteri Oktober 2019 lalu, ia telah gonta-ganti direksi dan komisaris perusahaan BUMN.
Sebut saja, Ari Askhara, eks dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk beserta tiga direktur lainnya. Ari dicopot karena kedapatan membawa barang selundupan Harley Davidson dan Brompton dalam pesawat baru yang didatangkan dari Prancis. Sementara, tiga direktur lainnya pergi tanpa nota dinas.
Kemudian, Erick juga mengganti komut PT Pertamina (Persero). Ia menempatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok duduk di kursi komisaris Pertamina, sekaligus mengganti direktur keuangannya ke PT BTN (Persero) Tbk.
Yang terbaru, Erick mencopot Yanuar Rizky dari kursi komisaris independen PT Pupuk Indonesia (Persero). Padahal, masa tugas Yanuar berakhir pada Juni 2020.
[Gambas:Video CNN] (wel/bir)