Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama (dirut) PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Irfan Setiaputra mengomentari dugaan pelecehan seksual terhadap pramugari perseroan yang ramai dibicarakan publik.
Perseroan, sambungnya, akan meneliti dan menyelesaikan permasalahan tersebut secara bertahap. Ia berharap pekan depan dapat merinci akar permasalahan tersebut.
"Yang penting kami bertahap ya, kami sudah sepakati itu. Mudah-mudahan dalam awal minggu depan kami bisa detailkan apa item-item disana (masalah pelecehan)," kata Irfan di Gedung BUMN, Jakarta, Jumat (24/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irfan menegaskan dua hal. Pertama, di bawah komandonya, manajemen sudah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah dugaan pelecehan tersebut.
"
We all commit (menyelesaikan masalah)," ungkapnya.
Kedua, Irfan menegaskan tidak akan memberikan toleransi terhadap setiap tindak pelecehan seksual.
"Kami juga sepakat memberi contoh. Kami juga mau mengatakan bahwa ini tak termaafkan. Kami pasti akan melihat dan mendefinisikan mana sih, pada level seperti apa pelecehan tersebut," tegasnya.
Pasalnya, menurut Irfan, setiap pelecehan seksual memiliki definisi yang berbeda pada setiap pihak. Ia memberikan contoh dimana seorang pramugari yang disentuh oleh penumpang yang meminta minuman tambahan
[Gambas:Video CNN]"Ketika teman saya minta tambahan air putih di suatu
airlines, pramugarinya enggak dengar entah bising atau yang lain. Dan kawan saya itu menyentuh pundaknya. pramugari itu balik badan, dan bilang '
dont touch me' dengan muka tegas tetapi habis itu dia melayani," tuturnya.
Irfan kemudian kenbali menegaskan pihaknya akan berkomitmen untuk memastikan tidak akan ada kasus pelecehan di maskapai pelat merah tersebut.
"Mudah-mudahan nanti bisa, itu komitmen kami. Sama-sama kami tegakkan itu, karena saya percaya bahwa itu bisa kami tegakkan, (maka) persepsi publik terhadap Garuda akan jadi jauh lebih baik," pungkasnya.
(ara/lav/sfr)