Maskapai Global Diprediksi Rugi Rp70 T Gara-gara Virus Corona

CNN Indonesia
Jumat, 14 Feb 2020 18:45 WIB
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) memperkirakan pendapatan maskapai penerbangan global menguap hingga US$5 miliar karena wabah virus corona.
Bisnis maskapai penerbangan diprediksi (ANTARA FOTO/Mushaful Imam).
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) memprediksi maskapai penerbangan global berpotensi kehilangannya pendapatan sebesar US$4 miliar-US$5 miliar, setara Rp56 triliun-Rp70 triliun (asumsi kurs Rp14 ribu per dolar AS) karena penyebaran virus corona.

Badan khusus dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) itu melaporkan 70 maskapai penerbangan membatalkan semua penerbangan dari dan ke China. Sedangkan, 50 maskapai lainnya memutuskan untuk mengurangi jam terbang mereka ke China.


ICAO memperkirakan pengurangan jam penerbangan itu akan memangkas hampir 20 juta penumpang pada kuartal pertama 2020 yang menyebabkan hilangnya potensi pendapatan.

"Sebelum wabah muncul, maskapai penerbangan berencana meningkatkan kapasitas hingga sembilan persen pada rute dari dan ke China pada kuartal pertama 2020" kata ICAO dikutip dari AFP, Jumat (14/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga Jumat (14/2), jumlah korban meninggal akibat virus mematikan itu mencapai 1.486 orang di seluruh dunia. Sedangkan jumlah penduduk yang terinfeksi tembus 65.191 orang.

ICAO mengungkapkan Jepang menjadi salah satu negara yang paling terpukul dengan berkurangnya jumlah penumpang dari Negeri Tirai Bambu. Jepang berpotensi kehilangan pendapatan pariwisata sebesar US$1,29 miliar. Lalu, disusul oleh Thailand dengan potensi kerugian US$1,15 miliar.

ICAO memproyeksi dampak virus COVID-19 terhadap industri penerbangan lebih besar dibandingkan epidemi SARS pada 2002-2003 lalu. Sebab, lebih banyak negara yang membatalkan penerbangan ke China.

Beberapa negara seperti Inggris, Jerman, AS, Jepang, termasuk Indonesia melarang warga negaranya untuk mengunjungi China sementara waktu. Larangan bertujuan menghindari penyebaran virus corona.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER