Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri BUMN
Erick Thohir membeberkan alasannya 'menyentil' PT
Telkom (Persero) Tbk. Ia mengaku tidak bermaksud mendiskreditkan Telkom atau perusahaan
BUMN lain, tetapi demi memacu perusahaan pelat merah untuk berinovasi.
"Kemarin saya bicara, bukan, mohon maaf mendiskreditkan Telkom atau beberapa perusahaan BUMN, tapi saya lebih dalam memacu mereka untuk inovasi," jelasnya, Kamis (20/2).
Sekadar mengingatkan, beberapa waktu lalu Erick menyentil Telkom. Ia menegaskan Telkom tidak bisa bergantung pada pendapatan PT Telkomsel. Saat ini, sebesar 70 persen pendapatan Telkom berasal dari dividen dan laba anak usaha, Telkomsel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, ia berharap Telkom mampu melahirkan model bisnis baru. Apalagi, ia bilang perkembangan teknologi telah melahirkan sebuah disrupsi yang tak dapat dihindari.
"Karena itulah kenapa kemarin Telkom tidak ada maksud mendiskreditkan, tapi saya ingin supaya mereka ini berusaha metamorfosis dengan yang sedang terjadi di era digital ini tidak hanya jadi penonton," ucapnya.
Apalagi, kata Erick, Telkom memiliki kekuatan besar dari sisi jaringan dan
database. Ia menyatakan
database merupakan '
new oil' sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Erick mewanti-wanti agar
database tersebut tidak jatuh ke tangan asing. Sebab,
database ini dapat dimanfaatkan sebagai daya tahan ekonomi nasional.
"Sayang sekali kalau
database atau jaringan ini diambil oleh pihak asing yang mana kita selalu bicarakan
database ini adalah
new oil,
data mining ini adalah
new business," tandas Erick.
[Gambas:Video CNN] (ulf/bir)