Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa maskapai besar seperti
Qantas, Air France dan KLM mulai menghitung kerugian yang mereka keluarkan akibat wabah
virus corona. Pasalnya, wabah ini membuat sebagian maskapai di dunia membatalkan penerbangan dari dan ke China.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional mengatakan bahwa proyeksi awal virus corona membuat maskapai kehilangan pendapatan hampir US$28 miliar.
Dikutip dari
CNNBusiness, Qantas melaporkan virus corona dapat mengurangi laba hingga US$100 juta dolar pada paruh kedua tahun fiskal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa jam kemudian, Air France dan KLM mengatakan bahwa virus itu dapat memangkas penghasilan perusahaan sebesar 200 juta Euro atau setara US$216 juta antara Februari hingga April.
Industri maskapai global memang 'terpukul' dengan merebaknya virus corona. Kerugian tersebut berasal dari pembatalan dan pengurangan penerbangan ke Asia. Sebagian besar maskapai pun masih menangguhkan penerbangan untuk sementara ke Shanghai dan Beijing hingga waktu yang belum ditentukan.
CEO Qantas Alan Joyce mengatakan bahwa maskapai berencana untuk mengurangi penerbangan di Asia sebesar 15 persen hingga akhir Mei. Pengurangan ini pun dikarenakan lemahnya permintaan ke Hong Kong, Singapura dan Jepang.
Joyce mengungkap perusahaan akan melakukan pemangkasan penerbangan lebih lama jika diperlukan.
"Kami dapat memperpanjang pemotongan ini, memotong lebih lama jika diperlukan atau menambah kapasitas kembali," paparnya.
[Gambas:Video CNN] (age/sfr)