Faisal Basri soal Harga Gas Industri: Tidak Mahal

CNN Indonesia
Jumat, 21 Feb 2020 22:23 WIB
Ekonom senior Faisal Basri menilai harga gas industri di RI lebih kompetitif dibandingkan negara lain.
Ekonom senior Faisal Basri menilai harga gas industri di RI lebih kompetitif dibandingkan negara lain. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean).
Jakarta, CNN Indonesia -- Ekonom senior Faisal Basri menyebut bahwa harga gas industri Indonesia tidak mahal. Bahkan, ia menilai harga gas industri di Indonesia masih kompetitif ketimbang negara lain.

"Harga gas di Indonesia tidak mahal. Siapa itu yang bilang, masalah utama saya kira bukan di gas," kata Faisal Basri saat menghadiri peluncuran buku Arah Bisnis Migas di Jakarta, seperti dikutip Antara, Jumat (21/2).

Namun, ia menuturkan harga gas US$6 per MMBTU yang rencananya ditetapkan belum terlalu detail kajiannya. Unsur yang mendukung harga tersebut juga belum menjelaskan dampak-dampak positif yang timbul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menyatakan akan melaksanakan kebijakan pemerintah terkait rencana penetapan harga gas industri menjadi US$6 per MMBTU.

"Kami akan melaksanakan kebijakan dari pemerintah, kami yakin hasilnya pasti sudah diperhitungkan. Tidak akan membuat perusahaan jauh dari margin dan ter-recovery," kata Executive Office PGN Suseno.

Suseno juga mengatakan bahwa PGN bertugas mengalirkan gas dari hulu hingga pengguna atau masyarakat. Jika dirasa oleh pemerintah ada hal yang harus disesuaikan untuk kemakmuran masyarakat, perusahaan gas BUMN itu akan melaksanakan kebijakan yang diperintahkan.

"Kami melakukan upaya, PR-nya, bagaimana industri yang belum tersambung, namun banyak permintaan. Nah, biaya penyaluran dan infrastruktur ini yang diterima pelanggan masih perlu diatur sepertinya," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(antara/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER