Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan
Budi Karya Sumadi mengatakan akan menambah jumlah
bandara di
ibu kota baru. Bandara tersebut akan digunakan sebagai pendukung dua bandara yang sudah ada di sekitar ibu kota baru, Bandara APT Pranoto Samarinda dan Bandara Sepinggan, Balikpapan.
Bandara tersebut rencananya akan berjarak 15 kilometer dari pusat ibu kota baru. Budi menambahkan bandara tersebut akan dibangun dengan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha yang melibatkan swasta nasional dan asing sebagai operatornya.
Ia mengatakan akan segera menggelar sayembara untuk menentukan desain bandara baru tersebut. Menurut Budi, saat ini sudah ada tiga negara, China, Jepang dan Korea Selatan yang menyampaikan minat untuk berpartisipasi dalam pembangunan bandara baru tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dari Jepang, China, Korea biasanya (menawarkan) kereta, termasuk bandara. Jadi bandara kami sayembarakan desainnya dulu setelah itu buat
proyeknya," katanya seperti dikutip dari
Antara, Rabu (26/2).
Budi menargetkan bandara baru tersebut nantinya bisa mulai dibangun pada 2021. Begitu selesai, bandara tersebut nantinya akan langsung berstatus sebagai bandara internasional.
Pemerintah berencana memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Presiden Jokowi menyebut total kebutuhan anggaran yang diperlukan pemerintah untuk membangun ibu kota baru mencapai Rp466 triliun.
Dari total kebutuhan anggaran tersebut, pemerintah hanya mampu membiayai 19 persen saja. Jokowi berharap kekurangan pembiayaan ibu kota baru nantinya bisa ditutup oleh investasi swasta dan BUMN.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan menyebut sekarang sudah ada 30 investor yang menyatakan tertarik untuk membantu pemerintah membangun ibu kota baru.
"Saya baru dikirim
list-nya, sudah hampir 30 perusahaan besar yang ingin berpartisipasi. Mereka dari Amerika ingin masuk, Jepang masuk, Abu Dhabi (UEA) masuk, Singapura, banyak sekali," katanya
[Gambas:Video CNN] (agt)