Proyek Gasifikasi Bukit Asam Tertunda Gara-gara Corona

CNN Indonesia
Selasa, 03 Mar 2020 16:16 WIB
PTBA dan Air Products and Chemical Inc menunda penandatangan kerja sama proyek gasifikasi batu bara karena virus corona.
Wabah virus corona menyebabkan proyek gasifikasi batu bara tertunda. Ilustrasi. (bycfotografem/Pixabay).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kerja sama PT Bukit Asam (Persero) atau PTBA dengan perusahaan asal AS, Air Products and Chemical Inc. terkait proyek gasifikasi batu bara tertunda. Hal itu tak lepas dari wabah virus corona yang tengah melanda sejumlah negara di dunia.

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan tanda tangan perjanjian kerja sama pembangunan proyek gasifikasi terpaksa mundur dari jadwal semula pada Maret ini. Rencananya, tanda tangan itu akan berlangsung pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean di Las Vegas, AS akibat penyebaran virus corona.

"Sesuai rencana, (tanda tangan) saat Presiden Joko Widodo menghadiri Asean Summit, tetapi karena ada wabah corona Presiden Trump tunda acara ini. Jadi otomatis akan menyesuaikan nanti," katanya, Selasa (3/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek gasifikasi yang digagas PTBA adalah upaya hilirisasi batu bara dengan skema gasifikasi. Nantinya, proyek gasifikasi dapat menghasilkan synthesis gas (syngas) hingga Dimethyl Eter (DME) sebagai substitusi Liquified Petroleum Gas (LPG/elpiji) rumah tangga.

Setelah ditunda, Arviyan belum dapat memastikan acara penandatanganan tersebut dapat dilaksanakan.

"Sampai sekarang kami menunggu sampai kapan. Mereka (Air Products) juga ke sini tidak bisa, ini kan musibah internasional," imbuhnya.

Sebelumnya, perseroan telah menandatangani Perjanjian Prinsip (principal agreement) pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV) untuk hilirisasi batu bara dengan Air Product dan PT Pertamina (Persero).

Perusahaan patungan itu akan bergerak di bidang bisnis pengolahan batu bara dan produk turunan batu bara.

[Gambas:Video CNN]

Dalam JV tersebut, PTBA akan memasok batu bara kalori rendah yang banyak dihasilkan oleh tambang di Indonesia untuk diolah oleh Pertamina menjadi gas.

Terkait teknologi gasifikasi batu bara, kedua perusahaan menggandeng perusahaan asal AS Air Products and Chemical Inc. Nantinya, jika terealisasi, proyek gasifikasi batu bara akan menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun dengan kebutuhan batu bara 9,2 juta ton per tahun.

(ulf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER