Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan
Agus Suparmanto mengimbau masyarakat tak belanja secara berlebihan alias
panic buying di tengah kemunculan
virus corona di Indonesia. Sebab, pemerintah memastikan pasokan barang mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Jadi masyarakat diminta hati-hati dalam mengambil sikap belanja. Silakan belanja sesuai dengan kebutuhan jadi pemerintah akan pastikan dari pasokan barang terpenuhi," ucapnya, Selasa (3/3).
Untuk menjaga kecukupan, ia bilang pemerintah juga mengimbau produsen untuk meningkatkan pasokan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hal ini, pemerintah tidak akan membatasi impor kecuali binatang hidup seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 10 Tahun 2020 tentang Larangan Impor Sementara Binatang Hidup dari RRT.
Menurut Agus, aksi
panic buying justru akan menggoyang harga barang di pasar.
"
Panic buying justru akan merugikan masyarakat sendiri karena dapat mendorong timbulnya ketidakstabilan harga disebabkan oleh ketidakseimbangan pasokan," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey menyatakan peritel modern telah meminta tambahan barang dari pemasok. Ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
"Sudah mulai masuk lagi karena kami koordinasi dengan
supplier (distributor) agar barang yang dibeli bisa masuk dan stok lagi," katanya.
[Gambas:Video CNN]Akan tetapi, lanjutnya, tak semua barang diburu warga. Mayoritas masyarakat memburu barang kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng.
Selain itu, masyarakat juga mencari masker muka dan
hand sanitizer. Ia menyebut terjadi lonjakan permintaan barang sebesar 10 persen-15 persen terhadap kebutuhan pokok dari rata-rata penjualan harian.
(ulf/sfr)