Pefindo Pede Penyaluran Kredit Tumbuh 10 Persen

CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2020 10:22 WIB
Pefinfo memprediksi penyaluran kredit bisa tumbuh hingga 10 persen pada 2020 walau ekonomi sedang tertekan virus corona.
Pefinfo memprediksi penyaluran kredit bisa tumbuh hingga 10 persen pada 2020. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Biro Kredit memprediksi penyaluran kredit dapat tumbuh 10 persen pada 2020. Pefindo meyakini kredit masih dapat tumbuh dua digit di tengah tantangan ekonomi global maupun domestik tahun ini.

"Kami lihat, Pefindo masih optimis pertumbuhan kredit di 2020 sebesar 10 persen," kata Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu, Rabu (4/3).

Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) telah merevisi target pertumbuhan kredit tahun ini akibat ketidakpastian global di rentang 9 persen-11 persen. Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mematok target lebih optimis yakni 11 persen. Yohanes menilai target pertumbuhan kredit baik oleh bank sentral maupun OJK masih mencerminkan optimisme.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya OJK dan BI masih optimis di dua digit, tapi mereka pakai range. Intinya semua masih optimis di dua digit, baik dari OJK dan BI, dan kami dukung," paparnya.

Optimisme itu didasari berkurangnya debitur dengan profil risiko tinggi di Indonesia pada 2019, meskipun tipis. Kondisi tersebut menunjukkan jika kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat membayar tagihan membaik. Dengan berkurangnya debitur risiko tinggi, harapannya jasa keuangan makin ekspansif menyalurkan kredit.

"Terjadi pergeseran dari kelompok D (risiko tinggi) dan kategori E (risiko sangat tinggi) ke kelompok A (risiko sangat rendah), B (risiko rendah), dan C (risiko medium), artinya sangat positif. Perilaku masyarakat membayar kredit makin baik dan disiplin," katanya.

SVP Head of Research & Development Lucky Herviana menambahkan pertumbuhan kredit akan ditopang potensi penurunan suku bunga kredit perbankan. Sebab, BI telah mengerek turun BI 7 Day Reverse Repo Rate (7-DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) pada 2020. Sedangkan sejak 2019, bank sentral teah memangkas suku bunga sebesar 125 bps.

Karenanya, ia menilai selisih (gap) antara suku bunga acuan dengan suku bunga kredit perbankan masih lebar.

"Apabila bank turunkan suku bunga kredit, maka akan ada pertumbuhan kredit," ucapnya.

Belum Takar Dampak Virus Corona

Pefindo mengaku belum menakar dampak penyebaran virus corona kepada pertumbuhan kredit tahun ini. Yohanes menilai masih terlalu dini untuk menyimpulkan dampaknya kepada pertumbuhan kredit saat ini. Karenanya, ia belum mau memberikan komentar banyak tentang pengaruh virus corona kepada industri jasa keuangan.

"Kami akan lihat perkembangannya secara bulan ke bulan seperti apa, dan bagaimana profil risikonya," ucapnya.

Selain virus corona, ia menuturkan perekonomian global maupun domestik masih diliputi ketidakpastian global. Tantangan tersebut meliputi potensi pelemahan konsumsi masyarakat, dampak investasi asing yang rendah, defisit neraca perdagangan, dan perlambatan ekonomi global.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER