Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (
Kadin)
Rosan Roeslani mengungkapkan industri yang paling menderita karena penyebaran
virus corona adalah industri elektronik. Rosan menyebut virus corona memukul impor dari China sebesar 25 hingga 30 persen selama periode Januari hingga Februari.
"Dari impor (yang paling terpukul) barang elektronik. Dari total impor China hampir 50 persen dari Wuhan," jelasnya.
Menyusul perumusan stimulus ekonomi jilid II, Rosan menyebut Kadin tengah mendiskusikan bentuk-bentuk relaksasi yang diharapkan. Namun, dia mengatakan relaksasi yang dibutuhkan tak akan jauh-jauh dari kemudahan perizinan dan insentif fiskal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan masih terus memformulasikan berbagai kebijakan yang akan masuk dalam paket stimulus ekonomi jilid II untuk mengatasi dampak virus corona.
Hingga saat ini, kebijakan tersebut masih terus dibahas dengan kementerian terkait lainnya.
"Sedang kami formulasikan nanti arahnya bagaimana, jenisnya apa saja, dan ditujukan untuk sektor apa, mekanismenya seperti apa," ungkap Sri Mulyani pada Kamis (5/3).
Namun bendahara negara tersebut belum dapat membagi kisi-kisi soal paket tersebut. Ia juga enggan memberikan proyeksi kesiapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 dalam memenuhi kebutuhan anggaran paket stimulus ekonomi jilid kedua yang digadang-gadang mencapai Rp10,3 triliun.
Di kesempatan yang sama, ia memprediksikan Purchasing Managers Indeks (PMI) yang kini melampaui di level 50 untuk Januari-Februari akan melandai. Sebab, katanya, dari segi pasokan, permintaan, dan produksi akan terpengaruh oleh anjloknya PMI Negeri Tirai Bambu.
"Terhambatnya
supply demand dari China, otomatis efeknya besar ke kita (Indonesia). Impor kita 80 persenan, bahan baku dan barang penolong, ini yang harus diantisipasi," katanya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi menyinggung posisi Indonesia yang berhasil membalap PMI China yang jatuh ke level 35 persen. Meski mengaku senang namun peningkatan angka PMI namun ia mengingatkan akan pentingnya kecukupan pasokan bahan baku.
Kepala negara memerintahkan penyederhanaan dan relaksasi terkait prosedur masuknya pasokan bahan baku, ia juga meminta para jajaran kementerian untuk mengoptimalkan setiap peluang yang ada.
"Artinya suplai bahan baku harus ada. Kalau ada tambahan pesanan, kemudian suplai bahan baku enggak ada, percuma. Mau
ngerjain apa?" ungkapnya.
[Gambas:Video CNN] (wel/age)