Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan
Sri Mulyani bertemu dengan eks wakil presiden
Jusuf Kalla. Keduanya sontak melakukan salam corona kreasi Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Salam
corona ini
mempertemukan sikut kedua pihak.
Salam tersebut tidak menggunakan telapak tangan seperti pada umumnya orang bersalam-salaman. Salaman ini dipercaya mencegah penularan virus corona.
Keduanya mempraktikkan salam corona saat menghadiri pertemuan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (12/3). Ani, panggilan akrab Sri Mulyani, JK, dan Ma'ruf merupakan petinggi IAEI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ani adalah Ketua IAEI. Sementara, JK merupakan Ketua Dewan Pertimbangan IAEI dan Ma'ruf menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat IAEI.
Salam corona sempat diunggah JK ke akun Instagram pribadinya, yaitu @jusufkalla. Di foto tersebut, keduanya tampak senyum semringah bersalaman corona.
Sebelumnya, Ma'ruf mengenalkan salam corona sebagai alternatif jabat tangan di tengah virus corona yang tengah mewabah di Indonesia. Ma'ruf memperkenalkan salam itu saat membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia (Adeksi) di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Rabu (11/3) kemarin.
Ma'ruf sendiri meminta maaf karena tak berjabat tangan dengan orang yang ditemuinya dalam Munas Adeksi. Ia mengaku dilarang berjabat tangan demi mencegah penularan virus corona.
"Saya mohon maaf karena terpaksa salamannya sekarang ini pakai salaman corona. Biasanya ada yang cium tangan, kan ini terpaksa salamannya tak ada cium tangan untuk menangkal corona," imbuh Ma'ruf.
Diketahui, gaya jabat tangan tanpa saling memegang tangan menjadi tren belakangan ini usai virus corona merebak. Virus corona sendiri bisa ditularkan saat seseorang menyentuh permukaan benda yang terpapar, kemudian tanpa sadar menyentuh mata, hidung atau mulut.
Sejauh ini, tercatat 34 kasus positif virus corona. Ada dua
yang telah sembuh dan satu warga negara Inggris berusia 53 tahun meninggal dunia.
Pemerintah juga mengumumkan ada 736 pasien dalam pengawasan terkait virus corona. Pasien positif corona termasuk dalam jumlah tersebut.
[Gambas:Video CNN] (uli/bir)