Jakarta, CNN Indonesia -- BPJS Kesehatan berkoordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) untuk memastikan pelayanan primer di kabupaten tersebut menjadi lebih baik.
BPJS Kesehatan menyebut akan terus meningkatkan kualitas pelayanan yang meliputi layanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Salah satunya, dengan mengoptimalkan fungsi layanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sehingga jaringan komunikasi mutlak diperlukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabid Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten SBT Punira Kilwalaga menjelaskan bahwa saat ini belum semua puskesmas dapat mengakses jaringan komunikasi data.
"Dari 19 puskesmas, hanya delapan yang dapat mengakses jarkomdat. Sisanya lima puskesmas mengalami gangguan dan enam puskesmas lainnya belum," kata Punira dalam rilisnya, Sabtu (14/3).
Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten SBT Jemmy Turukay menilai kesulitan akses jaringan komunikasi data itu dapat menghambat operasional puskesmas secara umum, baik kualitas maupun laporan pelayanan.
"Mulai dari tidak diketahuinya status aktif atau nonaktif peserta JKN-KIS yang berobat di puskesmas, laporan Kunjungan Rujukan yang masih manual, sampai Klaim Non-Kapitasi yang terlambat karena jarak dari puskesmas untuk mendapatkan jarkomdat yang jauh," paparnya.
Upaya BPJS Kesehatan melibatkan Diskominfo SBT diapresiasi oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten SBT M.S. Kilwarany. Ia menyebut pihaknya akan memprioritaskan pemasangan perangkat di puskesmas yang belum tersentuh jaringan komunikasi data.
"Kami siap membantu. Tahun 2020 ini pemasangan jarkomdat akan diprioritaskan kepada puskesmas yang belum tersentuh sama sekali," ujarnya.
Lebih lanjut, Kilwarany meminta puskesmas tak segan melapor jika mengalami gangguan jaringan tersebut.
(asa)