Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memerintahkan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto untuk membuka seluruh Persetujuan
Impor (PI) pangan. Tujuannya, agar aktivitas impor bahan
pangan bisa segera dilakukan guna mencukupi kebutuhan masyarakat di tengah penyebaran
virus corona atau covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso. Ia mengatakan perintah tersebut merupakan keputusan yang didasari hasil pemantauan ketersediaan pasokan 11 komoditas pangan di dalam negeri.
"Menko sudah meminta Mendag mengeluarkan seluruh persetujuan impornya dan tadi pagi sudah kami pantau beberapa di antaranya sudah keluar. Sebut saja beras, gula, yang kami diskusikan ada 11 komoditas," ungkap Susiwijono, Selasa (17/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susi mengatakan 11 komoditas pangan ini merupakan bahan pokok yang permintaannya akan meningkat jelang Ramadan, seperti beras, gula, daging sapi, daging kerbau, bawang putih, jagung, dan lainnya.
"Ini sudah kami evaluasi, bahan pangan mana saja yang harus segera di-supply (pasok), baik dari eks impor maupun dari dalam negeri," katanya.
Pemerintah juga meminta para pengusaha besar di berbagai asosiasi untuk menjamin pasokan bahan pokok kepada masyarakat. Mulai dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Himpunan Peritel dan Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), dan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).
"Mereka sebagai supplier makanan dan minuman kami minta pastikan dan jamin pasokan dan harga," tuturnya.
Sementara berdasarkan data terakhir Kemenko Perekonomian, jumlah pasokan beras di gudang penyimpanan Perum Bulog, penggilingan petani, dan pedagang mencapai 3,5 juta ton.
Ketersediaan pasokan beras diprediksi akan meningkat sampai 7,7 juta ton karena mendapat tambahan dari panen raya pada Maret-Mei 2020.
Sementara, pasokan daging sapi dan kerbau akan bertambah dari realisasi impor masing-masing sebanyak 120 ribu ton dan 170 ribu ton. Kemudian, pasokan jagung saat ini sebanyak 661 ribu ton akan meningkat menjadi 6,2 juta ton berkat panen pada bulan ini.
[Gambas:Video CNN] (uli/bir)