Corona, Erick Antisipasi Rupiah Tembus Rp20 Ribu per Dolar AS

CNN Indonesia
Jumat, 03 Apr 2020 17:57 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengantisipasi skenario terburuk dari pelemahan nilai tukar apabila wabah virus corona tak kunjung berakhir.
Erick Thohir mengantisipasi pelemahan nilai tukar hingga menembus Rp20 ribu per dolar AS. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri BUMN Erick Thohir mengantisipasi nilai tukar rupiah anjlok hingga menembus Rp20 ribu per dolar AS sebagai imbas penyebaran wabah virus corona (covid-19).

Erick mengungkapkan proyeksi itu berdasarkan pemetaan pemerintah terkait skenario perekonomian berat dan sangat berat yang mungkin dialami Indonesia apabila pandemi tak kunjung berakhir.

"Perekonomian Indonesia saat ini sudah berada di skenario berat dan berisiko akan turun ke skenario sangat berat," kata Erick dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI yang digelar secara teleconference, Jumat (3/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hal ini, Erick merincikan salah satu pengaruh yang dapat dirasakan apabila dalam kondisi skenario berat adalah nilai tukar rupiah yang dapat melemah hingga Rp17.500 per dolar AS. Bahkan, menurutnya nilai tersebut dapat mencapai Rp20.000 per dolar AS apabila sudah berada dalam kondisi skenario sangat berat.

Hal ini menjadi perhatian mengingat BUMN terpapar risiko nilai tukar. Sejumlah perusahaan pelat merah terancam mengalami gangguan arus kas (cash flow) perusahaan karena pelemahan nilai tukar rupiah.

"Laju cash flow PT Pertamina (Persero) dan PLN akan terganggu dengan menurunnya nilai kurs rupiah," jelasnya.

PLN, sambung Erick, saat ini memiliki obligasi (bond) yang sebagian besarnya berdenominasi dolar AS. Dana dari obligasi itu dilakukan untuk membiayai sejumlah proyek pembangkit listrik.

Sementara, Pertamina masih melakukan impor minyak yang dibeli dengan menggunakan dolar AS tetapi penjualan di dalam negeri dilakukan dalam rupiah.

Selain itu, target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semula 5,3 persen pun dapat menurun tajam hingga 2,3 persen akibat covid-19. Lebih jauh lagi, jika sudah berada pada skenario sangat berat, dipercayai pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada -0,4 persen.

Inflasi pun dapat mencapai 5,1 persen pada skenario sangat berat dan 3,9 persen di skenario berat yang saat ini sedang dihadapi oleh Indonesia.

"Terlepas dari kondisi wabah covid-19 saat ini, kami di BUMN tetap ingin memastikan melakukan kegiatan-kegiatan terkait portofolio bisnis BUMN sesuai dengan tugas dan fungsi BUMN," jelas dia.

Merespon situasi itu, Erick menjelaskan pemerintah telah menerbitkan sejumlah payung hukum untuk penanganan pandemi covid-19.

Misalnya, kata dia, lewat penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1/2020 tentang kebijakan Keuangan Negaran dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19.

Lewat Perppu itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambah alokasi belanja dan pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar Rp405,1 triliun untuk menangani wabah virus corona (covid-19). Sebelumnya, alokasi belanja APBN 2020 ditetapkan sebesar Rp2.540,4 triliun.

Sebagai informasi, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengungkap skenario terburuk nilai tukar rupiah bisa menyentuh kisaran Rp17.500 sampai Rp20 ribu per dolar AS pada tahun ini. Skenario ini muncul akibat tekanan ekonomi yang berat di tengah penyebaran pandemi virus corona atau covid-19.

"Asumsi makro skenario ini kami lakukan untuk mencegah agar tidak terjadi," ungkap Menteri Keuangan sekaligus Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati dalam video conference, Rabu (1/4) lalu.

[Gambas:Video CNN]

Gubernur Bank Indonesia (BI) sekaligus Anggota KSSK Perry Warjiyo mengatakan proyeksi kurs rupiah itu merupakan langkah persiapan ke depan dari KSSK untuk mengantisipasi dampak terburuk dari tekanan pandemi corona.

Kendati begitu, ia menekankan bahwa KSSK akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah rupiah jatuh ke level tersebut.

"Skenario berat tadi adalah forward looking sebagai antisipasi supaya tidak terjadi, agar skenario berat tidak terjadi. Maka kurs Rp17.500 sampai Rp20 ribu per dolar AS itu akan kami antisipasi agar tidak terjadi," tekannya.

(mjo/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER