Kepanikan Pasar Gerus Cadangan Devisa Maret Jadi US$121 M

CNN Indonesia
Selasa, 07 Apr 2020 10:22 WIB
Bank Indonesia mencatat cadangan devisa merosot 7,2 persen menjadi US$121 miliar pada akhir Maret 2020.
Bank Indonesia mencatat cadangan devisa tergerus US$9,4 miliar menjadi US$121 miliar pada akhir Maret 2020. Ilustrasi. (Wahyu Putro A).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa RI sebesar US$121 miliar hingga akhir Maret 2020. Angka ini merosot US$9,4 miliar atau 7,2 persen dibandingkan posisi sebelumnya, US$130,4 miliar.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resmi, Selasa (7/4).

Bank sentral, menurut dia, menilai cadangan devisa tersebut lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan cadangan devisa bulan lalu dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan keperluan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah kepanikan di pasar keuangan global. Kondisi luar biasa itu dipicu oleh pandemi virus corona (covid-19) yang secara cepat dan meluas ke seluruh dunia.

"Kepanikan pasar keuangan global dimaksud telah mendorong aliran modal keluar Indonesia dan meningkatkan tekanan rupiah khususnya pada minggu kedua dan ketiga bulan Maret 2020," ujar Onny.

Berkoordinasi erat dengan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BI melakukan upaya stabilisasi dan penguatan bauran kebijakan. Hal itu membuat kondisi pasar berangsur-angsur pulih dan mekanisme pasar kembali berjalan sejak minggu terakhir Maret 2020.

"Bank Indonesia memandang bahwa tingkat nilai tukar Rupiah dewasa ini relatif memadai dan secara fundamental undervalued, dan diperkirakan akan bergerak stabil dan cenderung menguat ke arah Rp15.000 per dolar AS di akhir tahun 2020," jelas Onny.

Ke depan, BI akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung ketahanan eksternal dan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

[Gambas:Video CNN]

(sfr/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER