Jakarta, CNN Indonesia -- Perum
Bulog menjamin ketersediaan pasokan
beras di tengah pandemi
virus corona. Salah satu kuncinya adalah keberhasilan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP).
"Pengelolaan beras oleh Bulog meliputi hulu hingga hilir yaitu penyerapan gabah dari beras petani, penyimpanan dan perawatan stok beras, pemerataan stok beras di Indonesia hingga penyaluran stok cadangan beras pemerintah," jelas Direktur Utama Bulog Budi Waseso lewat video conference pada Kamis (9/4).
Pria yang akrab disapa Buwas ini mengungkapkan keberhasilan pengadaan CBP bertumpu pada strategi dilancarkan pemerintah dari hulu ke hilir. Dia mengaku telah menyiapkan lima jurus pamungkas dalam menangkis masalah ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, untuk menekan risiko kerusakan beras, Bulog akan melakukan pengadaan CBP dalam bentuk gabah kering giling (GKG) sehingga beras dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama. Selain kuantitas, Buwas meyakini mekanisme ini dapat mendongkrak kualitas beras Bulog.
Kedua, untuk mendukung strategi tersebut, Buwas menyebut pemerintah akan menerbitkan izin penggilingan bagi kantor wilayah yang minim stok CBP sehingga proses penggilingan dapat dilakukan secara simultan.
Untuk itu, ia memastikan kantor kerja wilayah dan kantor cabang pembantu Perum Bulog akan difasilitasi alat pengatur kualitas gabah seperti tester kualitas air dan tester analisis gabah.
"Pembentukan tim satuan kerja pengadaan beras dalam negeri di masing-masing kantor kerja wilayah dan kantor cabang pembantu dilengkapi pengatur kualitas gabah, seperti tester kualitas air dan tester analisis gabah," ungkapnya.
Ketiga, sinergi Bulog dengan kelompok tani dan Gapoktan lewat program On Farm Perum Bulog untuk meningkatkan pasokan gabah dengan harga kompetitif.
Keempat, optimalisasi pengelolaan dengan meningkatkan sinergi satuan kerja dan Bulog, ini mencakup kerjasama penggilingan dengan swasta dalam pengolahan gabah serta pemanfaatan infrastruktur Penyertaan Modal Negara (PMN) seperti mesin
rice to rice.
Kelima, melakukan pemetaan (
mapping) calon pemasok gabah atau pun beras ke Bulog. "Pemetaan dilakukan berdasarkan kapasitas produksi, luasan pembinaan petani, varietas gabah, prediksi harga, dan kriteria signifikan lainnya," paparnya.
Sebagai informasi, per 9 April 2020, total stok beras Indonesia berada di kisaran 1,44 juta ton beras yang terdiri dari CBP sebanyak 1,39 juta ton beras dan beras komersial sebanyak 53 ribu ton beras.
Bulog menargetkan penyerapan beras sebesar 950 ribu ton dengan penyerapan terbesar dilakukan dalam 3 bulan mendatang atau April, Mei, dan Juni. Penyerapan ditujukan untuk menjaga stok CBP tetap berada dalam rentan 1 hingga 1,5 juta ton.
[Gambas:Video CNN] (wel/sfr)