Jakarta, CNN Indonesia -- Usaha pengendalian hama (
pest control) terkena imbas negatif dari wabah
virus corona. Sebab, wabah itu menyebabkan penutupan sementara sejumlah
hotel, restoran, dan
cafe (horeca).
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (Aspphami) Boyke Arie Pahlevi berharap kegiatan pest control di industri
horeca dapat tetap berjalan. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi lonjakan populasi hama.
"Dampak perekonomiannya sudah besar, tapi jangan sampai nanti dampak kesehatannya menjadi lebih besar jika adanya penghentian
pest control," ungkap Boyke dalam keterangan resmi yang dikutip dari
Antara, Kamis (9/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini kegiatan pengendalian hama dilakukan hampir di semua sektor swasta karena berkaitan dengan regulasi yang mengharuskan dilakukannya
pest control, di samping juga isu standardisasi, higienitas dan sanitasi.
Sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 24 tahun 2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung,
pest control merupakan kegiatan yang wajib dilakukan dalam bangunan gedung untuk memastikan kesehatan dan keandalan bangunan gedung.
Menurut Boyke, jasa pengendalian hama sangat dibutuhkan baik dalam memberikan layanan pencegahan pandemi tersebut melalui proses disinfektan untuk rumah, kantor, pabrik, pergudangan, rumah sakit dan lain lain.
"Sebagai industri yang mendukung jasa pelayanan kesehatan tentunya kami senantiasa berupaya untuk berkontribusi semaksimal mungkin dengan mengutamakan keamanan, keselamatan dan juga kualitas layanan," ujarnya.
Prof Upik Kesumawati dari Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan tanpa kegiatan pengendalian hama, lonjakan populasi hama diperkirakan bisa berlipat ganda dan secara eksponensial, khususnya nyamuk, lalat, kecoa/lipas dan tikus.
[Gambas:Video CNN]"Jika tidak dikendalikan, populasi akan meningkat dan dapat menimbulkan masalah baru," kata dia.
Terlebih, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah mulai meningkat di beberapa daerah di tengah penyebaran wabah virus corona. Menurut data Kementerian Kesehatan, per 7 April 2020 DBD telah mencapai 41.091 kasus dengan 260 diantaranya meninggal dunia.
(sfr/bir)