Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 45 ekonom kompak menyebut
Amerika Serikat (AS) tengah menghadapi
resesi dan akan berjuang melawan resesi hingga ke paruh pertama 2020, sebagai dampak pandemi
virus corona.
Hal itu dinyatakan dari hasil sebuah jajak pendapat.
Melansir
CNN, Jumat (10/4), para ekonom tersebut meramal resesi tajam yang pendek akan berlangsung hingga pertengahan tahun ini akibat pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asosiasi Bisnis dan Ekonomi AS (NABE) menemukan pembatasan aktivitas ekonomi yang sangat ketat, sehingga pertumbuhan ekonomi diproyeksikan akan jatuh ke level 2,4 persen pada kuartal pertama tahun ini. Sementara pada kuartal kedua, NABE mengantisipasi penurunan sebesar 26,5 persen.
Pasar tenaga kerja AS juga akan mengalami pukulan terbesar seiring dengan penutupan massal bisnis di berbagai sektor. NABE mengungkap tingkat pengangguran AS akan melejit menjadi 12 persen pada pertengahan tahun.
"Pada kuartal kedua, 4,58 juta penduduk AS berpotensi kehilangan pekerjaan mereka," kata NABE seperti dikutip dari
CNN.
Tingginya angka PHK akan menyeret tingkat pengeluaran, bagian terbesar dari roda penarik ekonomi AS. Konsumsi masyarakat berkontribusi sebesar 70 persen dari total pertumbuhan ekonomi AS.
Walaupun demikian, para ekonom optimis perekonomian Negeri Paman Sam akan melambung pada pertengahan kedua 2020 dengan pertumbuhan di posisi 6 persen pada akhir tahun.
(ayp/wel/ayp)
[Gambas:Video CNN]