Jakarta, CNN Indonesia -- PT
PLN (Persero) mencatat
konsumsi listrik mencapai 61,15 TerraWatthour (TWh) per kuartal I 2020. Realisasi tersebut tumbuh 4,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 58,46 TWh.
"Khusus penjualan Maret 2020 sebesar 20,34 TWh (atau) hanya tumbuh 2,36 persen dari realisasi Maret 2019 sebesar 20,16 TWh," ujar Executive Vice President Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) Edison Sipahutar melalui pesan singkat, Senin (13/4).
Edison mengungkapkan kebijakan kerja di rumah (
work from home/WFH) di tengah pandemi virus corona menyebabkan konsumsi listrik rumah tangga sepanjang tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 7,54 persen. Khusus Maret, konsumsi segmen rumah tangga tumbuh 7,43 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, pandemi tersebut membuat konsumsi listrik bisnis dan industri cenderug melandai. Tercatat, konsumsi bisnis hanya tumbuh sebesar 4,07 persen dan industri hanya meningkat 0,13 persen per kuartal I 2020.
"Untuk realisasi khusus Maret 2020, (konsumsi) bisnis tumbuh negatif 0,88 persen dan industri tumbuh negatif 2,71 persen," jelasnya.
Konsumsi Listrik Hotel TurunPada segmen bisnis, konsumsi bisnis hotel bintang 4 merosot 21,3 persen per Maret 2020. Secara kumulatif, konsumsi listrik hotel bintang 4 minus 5,0 persen.
"Sedangkan pada hotel bintang 3 pada Maret tumbuh negatif 18,7 persen sedangkan sampai dengan Maret 2020 hanya tumbuh minus 1,1 persen," jelasnya.
Untuk segmen bisnis mall, konsumsi melandai 8,2 persen per Maret 2020. Sementara, sepanjang Januari- Maret 2020, konsumsi masih tumbuh 1,8 persen.
Pada segmen industri, konsumsi listrik industri besi baja turun 12 persen pada Maret 2020. Pada kuartal I 2020, konsumsi industri ini turun 6,2 persen.
Berikutnya, konsumsi segmen industri tekstil turun 8,7 persen bulan lalu sedangkan sampai dengan Maret 2020 hanya turun 5,4 persen.
Lebih lanjut, konsumsi listrik segmen industri semen tumbuh negatif 19,8 persen pada Maret 2020. Sementara, konsumsi listrik pada kuartal I 2020 hanya merosot 9,4 persen.
[Gambas:Video CNN] (sfr/bir)