Skenario Terberat Laju Ekonomi Minus 2,6 Persen Kuartal Kedua

CNN Indonesia
Selasa, 14 Apr 2020 13:51 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers terkait import tekstil dan proud tekstil di Kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak.Jakarta. Senin 14 Oktober 2019. CNN Indonesia/Andry Novelino
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut skenario terberat pertumbuhan ekonomi minus 2,6 persen pada kuartal kedua dampak pandemi corona. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan skenario terberat pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2020 akan berada di posisi 0,3 persen hingga minus 2,6 persen akibat virus corona. Ia menyebut kuartal kedua 2020 merupakan periode terberat untuk perekonomian Indonesia.

"Kami melihat untuk kuartal kedua adalah kuartal yang paling berat, di mana pertumbuhan ekonomi bisa turun 0,3 persen atau mendekati 0 persen atau bahkan mendekati minus 2,6 persen," ujarnya melalui video conference, Selasa (14/4).

Ani, sapaan akrabnya, memprediksi tekanan pertumbuhan ekonomi masih akan berlanjut hingga kuartal ketiga tahun ini. Namun demikian, ia berharap ekonomi Indonesia akan bangkit pada kuartal keempat tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Momentum ini akan terus diakselerasi pada 2021. Jadi, kami berharap kalau kami bisa terutama dampak covid-19 bisa dikelola, dampak sosial ekonomi dan keuangan, maka recovery akan bisa berjalan paling tidak mulai kuartal terakhir tahun ini," jelasnya.

Untuk menahan jatuhnya pertumbuhan ekonomi, ia menuturkan pemerintah akan mengerahkan APBN 2020 pada tiga prioritas, yakni sektor kesehatan, jaring pengaman sosial (social safety net), dan dukungan kepada dunia usaha.

Sedangkan secara tahunan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 2,3 persen. Namun, sebelumnya Ani pernah menyampaikan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi minus hingga 0,4 persen di tahun ini. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tahun ini akan sangat tergantung dari perkembangan covid-19.

"Outlook PE (prospek pertumbuhan ekonomi) kita yang menurun di 2,3 persen, bahkan jika semakin berat bisa negatif 0,4 persen," katanya belum lama ini.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER