Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian besar
maskapai besar
AS telah menerima persyaratan pemerintah untuk menerima bantuan dana stimulus dengan total US$58 miliar. Para maskapai tersebut membutuhkan dana stimulus untuk mempertahankan ratusan ribu karyawan yang terdampak pandemi
virus corona.Dikutip dari
CNN, Departemen Keuangan AS telah mengumumkan ada empat maskapai yang telah menerima bantuan, yakni American Airlines, Southwest Airlines, Delta Airlines dan United Airlines. Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengungkapkan keempat maskapai telah setuju untuk menerima tawaran
bailout.Paket bantuan dari pemerintah AS tersebut mencakup kombinasi hibah yang tidak perlu dibayar kembali oleh maskapai dan pinjaman berbunga rendah. Saat ini, Departemen keuangan sedang membahas apa yang akan didapatkan dari maskapai jika mereka menunda perjanjian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai imbalan untuk menerima dana pinjaman, maskapai harus menyetujui larangan pembelian kembali saham mereka (
buyback), PHK dan batasan kompensasi eksekutif. Maskapai penerbangan juga harus memberikan setidaknya tingkat layanan minimum. Setidaknya, satu penerbangan setiap pekan ke tujuan yang saat ini dimiliki.
American Airlines dikabarkan akan menerima US$5,8 miliar dengan porsi US$4,1 miliar sebagai hibah dan US$1,7 miliar sebagai pinjaman. Mereka pun akan mendapatkan pinjaman tambahan sebesar US$4,75 miliar.
"Dengan tingkat bantuan ini, kami sekarang percaya kami memiliki sumber daya keuangan yang diperlukan untuk membantu menahan krisis ini dan berada dalam posisi untuk melayani masyarakat yang bepergian ketika mereka siap untuk mulai terbang lagi," tulis CEO American Airlines Doug Parker dan Presiden American Airlines Robert Isom dalam pesan internal.
Sedangkan, Southwest Airlines mengatakan pihaknya mengharapkan bisa menerima US$3,2 miliar, termasuk hampir US$1 miliar sebagai pinjaman. Maskapai ini mengatakan pihaknya mengharapkan untuk membayar kembali pinjaman dalam satu dekade dan mengamankan pinjaman dengan waran saham.
Tagihan stimulus untuk mengamankan dampak virus corona mencapai US$2 triliun yang ditandatangani Presiden Donald Trump bulan lalu mencakup lebih dari US$58 miliar untuk menopang industri penerbangan. Setengahnya untuk membantu maskapai penerbangan mendanai biaya penggajian karyawan hingga September.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan AS, pendapatan maskapai periode April hingga Juni 2019 sebesar US$64,4 miliar. Sementara, pendapatan periode yang sama tahun ini diperkirakan jauh lebih kecil dari angka tersebut.
Administrasi Keamanan Transportasi menyatakan lalu lintas penumpang melalui pos pemeriksaan sekarang hanya tersisa 8 persen dari total lalu lintas penumpang tahun lalu. Jumlah pemesanan tiket juga akan terhenti selama beberapa pekan dan bulan ke depan.
Tidak heran, maskapai AS mengurangi jadwal penerbangan untuk April dan Mei 2020 hingga 60 persen-80 persen. Namun, sisa pesawat yang terbang nantinya juga tidak akan banyak diisi penumpang, sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan.
[Gambas:Video CNN] (age/bir)