Impor Bahan dari India, Bio Farma Buat Oseltamivir Corona

CNN Indonesia
Kamis, 16 Apr 2020 06:00 WIB
Petugas kesehatan melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 kepada warga yang mengikuti kegiatan keagamaan beberapa waktu lalu di Gowa, Sulawesi Selatan di Sport Centre Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (10/4/2020). Pemerintah setempat melakukan rapid test kepada 60 warga usai pasien pertama dinyatakan positif COVID-19 setelah kembali dari kegiatan tersebut. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/pras.
Kementerian BUMN mengungkap Bio Farma akan memproduksi obat jenis Oseltamivir sebanyak 500 ribu tablet untuk pasien virus corona. (ANTARAFOTO/Adiwinata Solihin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian BUMN menyatakan PT Bio Farma (Persero) akan memproduksi obat jenis Oseltamivir sebanyak 500 ribu tablet. Obat ini dipercaya bisa digunakan untuk pasien virus corona atau covid-19. 

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahan baku obat sudah didatangkan dari Hyderabad, India, sejak pekan lalu. Nantinya, usai diproduksi Bio Farma, obat akan didistribusikan ke pasien. 

"Obat ini untuk corona juga seperti Chloroquine. Tanggal 9 April kemarin kami ambil, ini memang diam-diam agar tidak bocor dan bisa proses cepat," ungkap Arya, Rabu (15/4). 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, Arya mengatakan nantinya obat tidak akan dijual bebas, namun harus dengan resep dokter dan rujukan Kementerian Kesehatan. Untuk itu, obat ini diprioritaskan ke RS Rujukan BUMN yang menangani pasien virus corona. 

Selain bahan baku Oseltamivir, Arya mengatakan Bio Farma juga mengimpor sekitar 1 ton Chloroquine dari India. "Nanti Bio Farma juga yang akan buat, distribusikan," katanya. 

Sebelumnya, Oseltamivir digunakan dalam penanganan influensa. Selain itu, obat ini juga sempat dikenal sebagai obat yang dianjurkan untuk menangani flu burung. 

Begitu pula dengan Chloroquine yang dikabarkan bisa digunakan untuk pasien virus corona. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Chloroquine sebenarnya bukan obat pertama pada pertolongan corona, namun tetap bisa digunakan. 

Maka dari itu, pemerintah sempat meminta BUMN untuk memperbanyak pasokan obat ini. Salah satunya Kimia Farma. 

"Pengalaman beberapa negara, Chloroquine digunakan dan banyak pasien covid-19 sembuh dan membaik kondisinya. Tapi memang obat covid-19 ini belum ada, dan juga belum ada antivirusnya," ujarnya. 

Jokowi mengklaim pemerintah memiliki stok Chloroquine sebanyak 3 juta tablet pada akhir Maret lalu. Namun, penggunaannya harus dengan resep dokter. 

[Gambas:Video CNN]

(uli/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER