Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian BUMN menyatakan PT
Bio Farma (Persero) akan memproduksi obat jenis Oseltamivir sebanyak 500 ribu tablet. Obat ini dipercaya bisa digunakan untuk pasien
virus corona atau covid-19.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahan baku obat sudah didatangkan dari Hyderabad, India, sejak pekan lalu. Nantinya, usai diproduksi Bio Farma, obat akan didistribusikan ke pasien.
"Obat ini untuk corona juga seperti Chloroquine. Tanggal 9 April kemarin kami ambil, ini memang diam-diam agar tidak bocor dan bisa proses cepat," ungkap Arya, Rabu (15/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, Arya mengatakan nantinya obat tidak akan dijual bebas, namun harus dengan resep dokter dan rujukan Kementerian Kesehatan. Untuk itu, obat ini diprioritaskan ke RS Rujukan BUMN yang menangani pasien virus corona.
Selain bahan baku Oseltamivir, Arya mengatakan Bio Farma juga mengimpor sekitar 1 ton Chloroquine dari India. "Nanti Bio Farma juga yang akan buat, distribusikan," katanya.
Sebelumnya, Oseltamivir digunakan dalam penanganan influensa. Selain itu, obat ini juga sempat dikenal sebagai obat yang dianjurkan untuk menangani flu burung.
Begitu pula dengan Chloroquine yang dikabarkan bisa digunakan untuk pasien virus corona. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Chloroquine sebenarnya bukan obat pertama pada pertolongan corona, namun tetap bisa digunakan.
Maka dari itu, pemerintah sempat meminta BUMN untuk memperbanyak pasokan obat ini. Salah satunya Kimia Farma.
"Pengalaman beberapa negara, Chloroquine digunakan dan banyak pasien covid-19 sembuh dan membaik kondisinya. Tapi memang obat covid-19 ini belum ada, dan juga belum ada antivirusnya," ujarnya.
Jokowi mengklaim pemerintah memiliki stok Chloroquine sebanyak 3 juta tablet pada akhir Maret lalu. Namun, penggunaannya harus dengan resep dokter.
[Gambas:Video CNN] (uli/age)