Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian BUMN menyatakan PT Indofarma (Persero) Tbk akan menjadi perusahaan pelat merah utama (
lead) yang menyerap hasil produksi
ventilator di dalam negeri. Sementara PT LEN Industri (Persero), PT Pindad (Persero), dan PT Dirgantara Industri (Persero) akan melakukan uji coba ventilator dan produksi bila memungkinkan.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan saat ini beberapa institusi di dalam negeri sedang berusaha memproduksi ventilator yang merupakan alat bantu pernapasan. Salah satunya, Universitas Indonesia.
"Misalnya UI itu katanya tinggal tiga hari lagi selesai, tapi nanti dites dulu juga dengan BPPT.
Nah, nanti Indofarma yang akan ambil ventilator UI dan lainnya, mereka siap jadi
off taker-nya, jadi
lead," kata Arya, Rabu (15/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, Arya menerangkan penyerapan ventilator lokal kemungkinan hanya prioritas ke institusi pendidikan. Dengan begitu, bila ada pihak swasta yang memproduksi, kemungkinan Indofarma tidak akan menyerap hasil produksinya.
Arya juga mengatakan saat ini LEN, Pindad, dan PTDI juga tengah melakukan pengujian atas ventilator lokal. Bila sudah ada yang sesuai dengan standar kesehatan nasional, maka selanjutnya tiga perusahaan pelat merah ini akan memproduksi ventilator.
"Mereka lagi tes uji, ya kalau berhasil bisa diproduksi. Nanti kami juga kerja sama dengan BUMN manufaktur lain, tergantung bahannya ada atau tidak," terangnya.
Kendat begitu, ia belum bisa memberi proyeksi berapa target produksi yang mungkin bisa dihasilkan oleh tiga BUMN bila jadi dilakukan. "Nanti kalau kapasitas produksi kami lihat berapa yang bisa dilakukan," imbuhnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per Rabu (15/4) pukul 16.30 WIB, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 5.136 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 469 orang meninggal dunia dan 446 orang sembuh.
[Gambas:Video CNN] (uli/age)