Indofarma Bakal Jadi BUMN Utama Serap Ventilator Lokal

CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2020 20:10 WIB
In this photo taken on March 25, 2020, a ventilator made by AgVa Healthcare is displayed at the research and development (R&D) centre in Noida in Uttar Pradesh state. - When a robot scientist and a neurosurgeon got together in 2016 to make one of the world's smallest ventilators for India's poor, they could not have imagined the pandemic that would see demand boom. (Photo by Prakash SINGH / AFP) / TO GO WITH Health-virus-India-ventilator,FOCUS by Abhaya SRIVASTAVA
Kementerian BUMN menyatakan Indofarma akan menjadi perusahan pelat merah utama yang menyerap hasil produksi ventilator di dalam negeri. Ilustrasi. (AFP/PRAKASH SINGH
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian BUMN menyatakan PT Indofarma (Persero) Tbk akan menjadi perusahaan pelat merah utama (lead) yang menyerap hasil produksi ventilator di dalam negeri. Sementara PT LEN Industri (Persero), PT Pindad (Persero), dan PT Dirgantara Industri (Persero) akan melakukan uji coba ventilator dan produksi bila memungkinkan. 

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan saat ini beberapa institusi di dalam negeri sedang berusaha memproduksi ventilator yang merupakan alat bantu pernapasan. Salah satunya, Universitas Indonesia. 

"Misalnya UI itu katanya tinggal tiga hari lagi selesai, tapi nanti dites dulu juga dengan BPPT. Nah, nanti Indofarma yang akan ambil ventilator UI dan lainnya, mereka siap jadi off taker-nya, jadi lead," kata Arya, Rabu (15/4). 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, Arya menerangkan penyerapan ventilator lokal kemungkinan hanya prioritas ke institusi pendidikan. Dengan begitu, bila ada pihak swasta yang memproduksi, kemungkinan Indofarma tidak akan menyerap hasil produksinya.

Arya juga mengatakan saat ini LEN, Pindad, dan PTDI juga tengah melakukan pengujian atas ventilator lokal. Bila sudah ada yang sesuai dengan standar kesehatan nasional, maka selanjutnya tiga perusahaan pelat merah ini akan memproduksi ventilator. 

"Mereka lagi tes uji, ya kalau berhasil bisa diproduksi. Nanti kami juga kerja sama dengan BUMN manufaktur lain, tergantung bahannya ada atau tidak," terangnya. 

Kendat begitu, ia belum bisa memberi proyeksi berapa target produksi yang mungkin bisa dihasilkan oleh tiga BUMN bila jadi dilakukan. "Nanti kalau kapasitas produksi kami lihat berapa yang bisa dilakukan," imbuhnya. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per Rabu (15/4) pukul 16.30 WIB, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 5.136 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 469 orang meninggal dunia dan 446 orang sembuh. 

[Gambas:Video CNN]

(uli/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER