Jakarta, CNN Indonesia -- Penyebaran
virus corona menghancurkan bisnis perhotelan Grup Marriot International. Perusahaan menutup sementara 25 persen dari total 7.300
hotel yang beroperasi saat ini.
Mengutip CNN.com, manajemen grup Marriot International memproyeksi ada beberapa cabang hotel lagi yang akan ditutup dalam waktu dekat. Ini terjadi karena pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan di ruang publik.
Kebijakan tersebut membuat hampir seluruh masyarakat berada di rumah masing-masing demi meminimalisir penularan virus corona sehingga membuat tingkat hunian hotel turun. Saat ini, tingkat hunian kamar (okupansi) kamar hotel di Amerika Utara hanya 10 persen-16 persen dari sekitar 5.300 hotel yang ditutup sementara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Grup Marriot International menyatakan belum dapat mengukur secara spesifik dampak keuangan dari penyebaran virus corona. Pasalnya, situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun, perusahaan melihat akan terjadi penurunan pendapatan sebesar 60 persen sepanjang Maret 2020. Sementara, pendapatan pada kuartal I 2020 diprediksi turun 23 persen.
Sebagai informasi, virus corona mulai mewabah di China pada Desember 2019 lalu. Kemudian, virus itu mulai ke sejumlah negara, seperti Amerika Serikat (AS), Italia, Jerman, Spanyol, Singapura, Malaysia, dan Indonesia pada awal 2020.
Data situs referensi statistik Worldometer mencatat kasus virus corona telah menginfeksi 2 juta pasien di dunia. Dari jutaan kasus itu, sebanyak 127 ribu pasien meninggal dunia.
[Gambas:Video CNN]Lalu, 486 ribu lainnya dinyatakan sembuh. Jutaan kasus itu tersebar di 210 negara dan wilayah.
Sementara, data statistik John Hopkins University menunjukkan total kasus virus corona di dunia masih berada di angka 1,98 juta kasus dengan jumlah pasien yang meninggal dunia sebanyak 126 ribu orang.
Kemudian, jumlah pasien positif di Indonesia sendiri saat ini mencapai 5.136 orang. Dari jumlah itu, 469 orang meninggal dunia dan 446 orang dinyatakan telah sembuh.
(aud/agt)