Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (
BKPM) mengungkap
investasi yang bakal diraih Indonesia akibat
virus corona pada tahun ini hanya akan mencapai Rp817 triliun. Itu merupakan skenario terburuk yang mereka buat.
Kalau skenario tersebut benar, investasi tersebut akan meleset Rp69,1 triliun atau 7,79 persen dari target awal yang sebesar Rp886,1 triliun. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan skenario tersebut dibuat bila pandemi corona tidak berakhir pada 29 Mei atau sesuai penetapan masa tanggap darurat pandemi corona dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Jika Covid-19 ini tidak berakhir di Mei dan bergeser ke Juni, maka saya harus jujur pencapaian realisasi investasi mungkin hanya sampai Rp817 triliun," ungkap Bahlil, Senin (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Bahlil memperkirakan penurunan investasi akan terasa di kuartal II 2020. Sebab, pandemi corona masih terus meningkat pada bulan ini.
"Seandainya Covid-19 ini berakhir pada Mei pun, perhitungan kami, realisasi investasi tidak akan lebih dari Rp150 triliun. Kalau belum berakhir, tentu ada penurunan," katanya.
Lebih lanjut, bila pandemi corona berakhir pada Mei 2020, ia memperkirakan realisasi investasi masih bisa mencapai target awal. Sekalipun meleset, kemungkinan tetap bisa mencapai Rp866 triliun atau meleset 2,26 persen dari target.
"Simulasi menengahnya Rp866 triliun, ini sebenarnya juga agak susah dicapai karena kuartal II 2020 pasti turun karena April-Mei akan berat," imbuhnya.
Kendati begitu, ia memastikan dampak pandemi corona tidak akan membuat berbagai komitmen investasi batal. Kepastian ini, katanya, didapat dari komunikasi dengan para investor melalui video conference.
[Gambas:Video CNN]"Kami
video call, telepon satu per satu, kami belum menemukan investor yang batalkan investasi di Indonesia, tidak ada. Yang ada itu hanya diundur waktunya sedikit. Misalnya, ground breaking proyek Tanjung Jati di Jawa Barat, investasinya mangkrak, harusnya ground breaking Maret, jadi diundur," tuturnya.
Di sisi lain, Bahlil mengatakan BKPM punya strategi lain untuk menggenjot investasi di tengah penyebaran wabah virus corona. Salah satunya, menggencarkan percepatan administrasi bagi investor.
Lalu, proyek investasi juga diperbolehkan tetap berjalan di tengah pandemi corona asal sesuai dengan protokol kesehatan nasional.
"Kami bantu
endorse agar bisa tetap jalan. Bidang tertentu pertambangan, perkebunan infrastruktur juga tetap akan jalan dengan perhatikan SOP tentang PSBB dan menggunakan masker," jelasnya.
Tak ketinggalan, sinkronisasi izin dan data dengan pemerintah daerah juga akan terus dilakukan. Dengan begitu, tidak ada izin yang bentrok dan semua berjalan lancar.
BKPM mencatat realisasi investasi yang masuk ke Indonesia mencapai Rp210,7 triliun pada kuartal I 2020. Realisasi itu mencapai 23,77 persen dari target investasi tahun ini mencapai Rp886,1 triliun.
(uli/agt)