Jakarta, CNN Indonesia --
Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada kuartal I 2020 tercatat 1,4 persen di tengah pandemi
virus corona. Pencapaian ini menjadi kinerja terburuk
Korsel sejak 2008 atawa lebih dari satu dekade terakhir.
Bank sentral Korsel memperingatkan bahwa dampak covid-19 terhadap ekonomi negeri ginseng itu kemungkinan masih bisa lebih buruk.
Mengutip
AFP, Kamis (23/4), Produk Domestik Bruto (PDB) Korsel menyusut 1,4 persen pada periode Januari-Maret 2020 atau selama krisis kesehatan akibat corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PDB Korsel meringkuk karena porsi konsumsi rumah tangga anjlok. Konsumsi tersebut cuma tumbuh 6,4 persen disebut terendah dalam dua dekade terakhir.
Korsel yang bergantung pada perdagangan mendapat hantaman dari ekspor penjualan mobil, mesin, dan produk kimia yang menurun.
"Ada kekhawatiran guncangan terhadap ekonomi riil dan lapangan kerja dapat meluas karena kemerosotan ekonomi global," ujar Menteri Keuangan Hong Nam-ki pada pertemuan dengan menteri-menteri.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi dunia akan mengalami resesi terburuk setelah depresi hebat karena pandemi corona.
Korsel yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar ke-12 di dunia tidak terlepas dari ancaman covid-19, meskipun telah berupaya keras meredam penyebaran virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut.
Korsel sudah mengampanyekan social distancing sejak Februari dan memaksa warga tinggal di rumah. Bahkan, konser K-Pop hingga pertandingan olahraga pun dibatalkan. Museum dan galeri seni pun ditutup.
[Gambas:Video CNN] (nva/bir)