Efek Corona, Garuda Tunda Bayar Sewa Pesawat

CNN Indonesia
Rabu, 29 Apr 2020 18:21 WIB
Armada pesawat Boeing 777-300ER Garuda Indonesia
Garuda Indonesia mengaku melakukan negosiasi untuk menunda pembayaran sewa pesawat akibat tekanan keuangan di tengah pandemi covid-19. (Garuda Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengaku melakukan negosiasi untuk menunda pembayaran sewa pesawat akibat tekanan keuangan di tengah pandemi covid-19. Selain itu, perseroan juga meminta diskon tarif sewa kepada pihak lessor (perusahan sewa guna).

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan kondisi industri penerbangan saat ini menjadi momentum tepat untuk melakukan negosiasi harga. Ia menengarai harga sewa pesawat saat ini terlalu tinggi.

"Contoh 777 (Boeing 777) kami bayar setiap bulan US$1,6 juta. Kami sudah negosiasi dari lama, hari ini kami punya kesempatan bagus untuk negosiasi karena harga pasar hanya US$800 ribu per bulan," ujarnya dalam rapat virtual dengan Komisi VI, Rabu (29/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Garuda Indonesia juga menunda pembayaran kepada pihak ketiga seperti PT Angkasa Pura (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Airnav Indonesia. Penundaan pembayaran terpaksa dilakukan untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis Garuda Indonesia secara grup.

"Kalau ada masalah di Garuda pasti akan ada masalah di GMF AeroAsia, Aerofood ACS, Aerotrans, dan lainnya. Ini magnitude total hampir 25 ribu karyawan sehingga kami harus pastikan Garuda Indonesia tetap berlangsung, jadi kami tunda pembayaran kepada pihak ketiga," ucapnya.

Restrukturisasi Utang

Perusahaan dengan kode saham GIAA itu juga tengah mengkaji restrukturisasi utang jatuh tempo senilai US$500 juta, setara Rp7 triliun (mengacu kurs Rp14 ribu). Utang denominasi dolar AS tersebut akan jatuh tempo pada Juni 2020.

"Kami ada sedikit masalah, mungkin publik juga tahu kalau kami ada jatuh tempo sekitar US$500 juta sehingga kami butuh bantuan keuangan relaksasi dari perbankan," ujarnya.

Irfan mengaku pandemi memukul arus kas maskapai penerbangan pelat merah itu. Pada kuartal I 2020, kinerja perseroan terpukul karena penutupan penerbangan ke China dan Arab Saudi karena penghentian umroh. Bahkan, perseroan harus menerbangkan pesawat kosong ke Arab Saudi untuk menjemput jamaah umroh.

Ia memprediksi pengurangan penumpang makin drastis lantaran Kementerian Perhubungan telah menerbitkan Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

"Penurunan ini kami lihat terus sampai Mei, dan makin drastis menjelang Lebaran," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER