Jakarta, CNN Indonesia -- Departemen Keuangan Amerika Serikat (
AS) menyatakan akan menghimpun
utang sebesar US$2,999 triliun atau setara Rp45.326 triliun (Kurs Rp15.114 per dolar AS) pada periode April-Juni 2020 ini. Utang tersebut merupakan rekor baru.
Mereka menyatakan sebagian besar akan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program bantuan untuk menghadapi pandemi virus corona. Jika dihitung, rencana utang tersebut melebihi yang pernah dihimpun AS selama setahun.
Untuk tahun fiskal 2019, pemerintah pejabat Departemen Keuangan seperti dikutip dari AFP menyebut pemerintah AS hanya menghimpun utang US$1,28 triliun. Peningkatan utang tersebut katanya, terutama didorong oleh dampak wabah COVID-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah tersebut membuat pemerintah harus menggelontorkan dana besar untuk membantu masyarakat dan bisnis di negeri tersebut. Salah satu gelontoran dana dilakukan untuk menangguhkan pembayaran pajak.
Sebagai informasi, Kongres memang menyetujui gelontoran bantuan sebesar US$3 triliun untuk individu dan bisnis dalam menghadapi virus corona. Bantuan digelontorkan karena virus telah menekan kehidupan masyarakat dan pebisnis.
Anggaran juga digelontorkan untuk mengatasi peningkatan pembayaran klaim pengangguran dan pinjaman untuk usaha kecil.
[Gambas:Video CNN] (afp/agt)