Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah meminta para peserta program
Kartu Prakerja untuk bersabar lantaran
insentif yang dijanjikan belum kunjung cair. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyebut dana insentif sebesar Rp600 ribu per bulan untuk tiap peserta itu telah dicairkan pada Selasa (5/5).
Namun, dana tersebut belum juga cair ke bank atau pun
e-wallet peserta.
"Sudah cair hari ini. Sabar... sabar," kata Denni lewat pesan singkat Whatsapp kepada CNNIndonesia.com pada Selasa (5/5) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Denni tak menjelaskan lebih lanjut kendala penyebab insentif yang seharusnya diterima H+7 setelah penyelesaian pelatihan Kartu Prakerja itu.
Terpisah, Direktur Kemitraan dan Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky menyebut pembayaran insentif telah dilakukan pada Senin (4/5) secara bertahap kepada peserta yang telah menyelesaikan pelatihan.
"Kami fokus selesaikan
backlog dari gelombang 1 dan 2 sebelum mengumumkan hasil gelombang 3," terang dia.
Lagi, ia tak mau merinci berapa besar dana yang dimaksudnya. Ia juga tak merinci berapa banyak peserta yang menurutnya telah menerima insentif pertama itu. "Masih diproses," pungkasnya.
Pengalaman bertentangan dirasakan oleh berbagai peserta Kartu Prakerja. Salah satunya Shinta Merlinda (28) yang mengaku telah menyelesaikan pelatihan pertama dan menerima sertifikasi dari Ruang Guru pada 26 April 2020. Namun, ia belum juga menerima dana insentif yang dijanjikan.
[Gambas:Video CNN]Ia mengklaim saldo di dompet elektronik miliknya tak juga bertambah, masih nol rupiah.
"Belum masuk, padahal sudah lewat 7 hari dari penerimaan sertifikat," keluhnya, pada Selasa (5/5) lewat pesan singkat Whatsapp.
Peserta kartu prakerja asal Banjarnegara, Jawa Tengah ini mengaku mengikuti program ini lantaran tergiur akan insentif sebesar Rp600 ribu per bulan seperti yang dijanjikan. Namun, setelah menyelesaikan pelatihannya, penantian Shinta selama 7 hari tidak kunjung berbuah manis.
Shinta juga telah mencoba mencari tahu lewat sambungan telepon
hotline program kartu prakerja, namun sayang sambungan teleponnya hanya sampai pada
boot alias rekaman otomatis.
Nasib serupa dialami oleh Rio Pambudi (26). Setelah mengambil pelatihan admin dan sekretaris seharga Rp700 ribu di Skill Academy pada 25 April, insentifnya tak kunjung cair.
Padahal, alasannya mengikuti pelatihan program pun senada dengan Shinta, yaitu berburu insentif dana kartu prakerja senilai Rp2,4 juta.
"Dikasih tahu teman kuliah, iseng daftar, lumayan kan ada duitnya," ungkapnya.
(wel/agt)