Jakarta, CNN Indonesia -- Pelanggan PT
PLN (Persero) mengeluhkan
tagihan listrik yang membengkak melalui berbagai platform sosial media (sosmed). Namun, tak semua keluhan di dunia maya tersebut ditujukan dengan tepat kepada PT PLN (Persero) untuk diproses.
Lantas, bagaimana cara yang tepat dalam menyampaikan keluhan tagihan listrik membengkak Anda?
Executive Vice President QAS Kantor Pusat PT PLN (Persero) Hikmat Derajat menyebut cara paling praktis untuk mengadukan tagihan listrik ialah dengan menelepon ke Call Center PLN di 123.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, untuk menghindari ratusan penelepon lainnya yang juga tengah berburu jawaban atas membengkaknya tagihan listrik, ia menyarankan pelanggan untuk menggunakan sosial media.
"Bisa ke Call PLN 123, komposisi pengaduan paling besar lewat telepon," ucapnya dan menambahkan bahwa 95 persen pengaduan diterima perseroan lewat layanan telepon 123.
Untuk para pelanggan yang lebih nyaman menggunakan sosial media dapat mengakses ke Facebook PLN di akun PLN 123. Keluhan dapat diberikan lewat pesan messenger mau pun nomor telepon yang dicantumkan.
Bagi pengguna Twitter dapat mengirim pesan (DM) ke @pln_123. Pelanggan kemudian akan diarahkan kepada petugas PLN di wilayah bermukim pelanggan.
General Manager PLN UID Jakarta Raya Ikhsan Asaad menambahkan, dalam penanganan keluhan masyarakat biasanya customer service officer (CSO) akan menjelaskan penyebab kenaikan rekening listrik. Namun jika pelanggan masih tak puas, petugas PLN akan menyambangi kediaman pelanggan.
[Gambas:Video CNN]Rata-rata, katanya, keluhan yang masuk dapat diselesaikan dalam satu hari kerja.
"Jika diperlukan untuk pemeriksaan kWh meter, bisa dijadwalkan hari itu juga atau sesuai dengan kesempatan pelanggan," ungkapnya kepada
CNNIndonesia.com pada Rabu (6/5).
Bila ternyata ada kekeliruan penghitungan tagihan, perseroan akan mengganti kelebihan bayar sebagai pengurang tagihan listrik pada bulan berikutnya.
(wel/sfr)