SMI Sebut Modal Keluar Karena Corona Lebih Deras dari 2008

CNN Indonesia
Senin, 11 Mei 2020 09:07 WIB
Menkeu Sri Mulyani didampingi Wamenkeu  Mardiasmo bersiap memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (19/3/2019). Menkeu melaporkan realisasi APBN 2019 hingga Februari 2019 tercatat Rp54,61 triliun atau 0,34 persen terhadap PDB. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan arus modal keluar di tengah corona dua kali lebih deras daripada krisis 2008 dan 2013 silam. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan arus modal keluar (capital outflow) di tengah pandemi virus corona dua kali lipat lebih deras ketimbang krisis ekonomi pada 2008 dan 2013 silam. Pada periode Januari-Maret 2020, arus modal keluar mencapai Rp145 triliun.

"Arus modal tersebut jauh lebih besar dibandingkan periode krisis 2008 dan 2013," ungkap Ani, panggilan akrabnya, dalam video conference, Senin (11/5).

Ia menyatakan aliran modal asing yang keluar saat krisis ekonomi pada 2008 sebesar Rp69,9 triliun. Sementara, pada krisis 2013 lalu, asing hanya menarik investasinya sebesar Rp36 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Januari sampai Maret 2020 ini aliran modal asing yang keluar Rp145 triliun adalah dua kali lipat dibandingkan guncangan krisis global," kata Ani.

Aliran modal asing yang keluar ini membuat nilai tukar rupiah melemah. Ani mencatat rupiah pada Februari 2020 berada di area Rp14.318 per dolar Amerika Serikat (AS), tapi pergerakannya semakin melemah pada Maret 2020 ke level Rp14.778 per dolar AS.

"Berlanjut hingga level terendah 23 Maret 2020 ke level Rp16.575 per dolar AS atau pelemahan 15,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya," terang dia.

Dengan situasi ini, maka pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk meminimalisir dampak virus corona terhadap ekonomi domestik. Misalnya, pemerintah menambah alokasi belanja sebesar Rp405,1 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

"Belanja yang meningkat besar itu untuk menangani masalah kesehatan, meningkatkan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak dan untuk mendukung dunia usaha," pungkas Sri Mulyani.

[Gambas:Video CNN]

(wel/aud)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER