Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Freeport Indonesia (PTFI) menegaskan
pertambangan di dataran tinggi Tembagapura, Mimika, Papua, tetap beroperasi normal di tengah pandemi
virus corona. Manajemen beralasan operasional akan membantu pasokan bahan baku tetap berjalan.
Demikian diungkapkan Vice President Corporate Communications Freeport Indonesia Riza Pratama menanggapi desakan penutupan operasional perusahaan secara sementara dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika. Begitu juga desakan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika.
"Kegiatan operasional PTFI hingga saat ini tetap berjalan agar bahan baku industri dapat terus tersedia," ujar Riza kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (13/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Riza, operasional perusahaan yang terafiliasi dengan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. dan PT Inalum (Persero), tetap perlu dilakukan agar bisa memenuhi kebutuhan industri lokal dan nasional. Apalagi, bisnis Freeport merupakan objek vital di bidang pertambangan nasional.
"Agar roda perekonomian lokal dan nasional dapat terus bergerak dan area tambang tetap produktif dan terjaga kestabilannya," jelasnya.
Perusahaan beranggapan operasional perlu tetap berlangsung untuk menopang kinerja industri di tengah lesunya ekonomi akibat tekanan pandemi corona. Kendati begitu, ia memastikan operasional tetap dilakukan sesuai dengan protokol dan standar kesehatan nasional.
"Kami memastikan bahwa keamanan dan kesehatan karyawan adalah prioritas utama kami," tekan Riza.
Terkait desakan penutupan operasional sementara dari Pemkab dan DPRD Mimika, Riza mengklaim perusahaan sejatinya terus berkomunikasi dengan kedua pihak tersebut. Sayangnya, belum ada penegasan dari perusahaan apakah sudah ada pembahasan khusus terkait permintaan tutup operasional.
"Kami selalu komunikasi dengan pemda atas perkembangan dan situasi perusahaan di tengah pandemi corona ini," imbuh dia.
Sementara, melalui keterangan resmi dari Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas menuturkan sistem perlindungan kesehatan bagi 25 ribu pekerja terus ditingkatkan. Salah satunya dengan menambah kapasitas pemeriksaan virus corona melalui 50 ribu alat rapid test dan Polymerase Chain Reaction (PCR).
Lalu, perusahaan juga menambah jumlah tenaga medis, ruang medis, dan akomodasi isolasi di RS Tembagapura serta alat bantu pernapasan atau ventilator. Tony juga memastikan pemeriksaan suhu tubuh pekerja, penerapan jarak fisik, pembatasan perjalanan, peningkatan upaya sanitasi, dan larangan pertemuan dalam jumlah besar tetap berlangsung.
Selain itu, perusahaan juga menggalang kerja sama dengan International SOS untuk penanganan lebih lanjut. Tujuannya, agar mitigasi, deteksi, identifikasi, dan isolasi bisa dilakukan dengan cepat dan efektif.
[Gambas:Video CNN]"Kami bersyukur penanganan para pasien covid-19 menunjukkan hasil yang baik dengan semakin banyaknya karyawan yang hampir sembuh," ungkap Tony.
Perusahaan menyatakan juga tengah berkomunikasi dengan Pemkab Mimika agar pemeriksaan kasus corona dapat dilakukan di Klinik Kuala Kencana, milik perusahaan, sehingga tidak lagi di Laboratorium Kesehatan Daerah Jayapura. Perusahaan siap menambah kapasitas klinik untuk hal tersebut.
"Ini akan membantu kami untuk menangani kasus covid-19 secara lebih cepat, menyediakan kapasitas tes yang lebih luas bagi lebih banyak komunitas agar dapat melindungi keselamatan mereka, dan mengurangi beban kerja yang ada pada institusi kesehatan publik," terang Tony.
Sebelumnya, Pemkab dan DPRD Mimika berencana mengirim surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera menutup operasional Freeport Indonesia karena khawatir dengan peningkatan jumlah kasus virus corona di lingkungan perusahaan. Bupati Mimika Eltinus Omaleng ingin agar operasional perusahaan tutup selama 14 sampai 30 hari.
"Surat ke Presiden RI di Jakarta dan semua menteri terkait untuk menutup sementara waktu operasional Freeport. Kalau karyawan di Tembagapura tetap kerja terus, kita tidak akan bisa memutus mata rantai virus corona di Tembagapura," kata Eltinus.
Pasalnya, ia mencatat jumlah pekerja Freeport yang terjangkit corona terus meningkat. Data terakhir pada awal Mei 2020 mencatat sudah 56 orang di Kelurahan dan Distrik Tembagapura dinyatakan positif corona.
"Karyawan itu pergi kerja sama-sama, duduk dalam bus sama-sama, naik tram sama-sama, sampai di tempat kerja sama-sama, pulang dari tempat kerja sama-sama, begitu juga saat makan sama-sama," ungkapnya.
Eltinus menambahkan Pemkab dan DPRD Mimika tidak bisa mengambil langkah dan kebijakan sendiri untuk menutup operasional PT Freeport. "Kami hanya bisa minta arahan dan petunjuk Bapak Presiden," tandas dia.
(uli/bir)