Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menambah alokasi belanja dan pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (
APBN) 2020 sebesar Rp405,1 triliun untuk menangani penyebaran
virus corona pada Rabu (13/5). Dari dana tersebut, pemerintah menganggarkan Rp110 triliun untuk
bansos.Bansos menjadi salah satu program andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Program ini sedang menjadi sorotan karena pendataan penerima bantuan tahap pertama yang tak akurat.
Lantas, bagaimana caranya mengetahui jika Anda terdata dalam skema bantuan tersebut?
Data penerima bansos bisa dicek dalam situs resmi
ini yang dibuat oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Masyarakat yang ingin memeriksa namanya hanya perlu menyiapkan KTP. Data yang diminta adalah NIK dan nama lengkap peserta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika terdaftar, nama beserta program bansos yang didaftarkan akan muncul di laman berikutnya.
Namun, jika dinyatakan tak terdaftar, segera laporkan kepada perangkat desa atau Ketua RT/RW setempat.
Pengecekan juga dapat dilakukan dengan aplikasi SIKS-Dataku. Namun, aplikasi hanya terbatas untuk pengguna Android, aplikasi dapat diunduh lewat Google Play Store.
Mekanisme pencarian pun sama, hanya perlu memasukkan ID kepesertaan yang dimiliki dan nama lengkap. Sedangkan untuk warga DKI Jakarta dapat mengakses situs resmi
ini.
Pencarian dapat dilakukan dengan memasukkan nomor KK. Dalam website tersebut juga dijelaskan nilai paket bantuan yang diberikan serta distribusi bansos Pemda DKI Jakarta.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan pemerintah masih memiliki cadangan dana yang bisa dialokasikan untuk program bansos. Dia meminta masyarakat yang terdampak penyebaran virus corona agar melaporkan ke ketua RW/RT jika belum mendapatkan bansos.
"Masih ada cadangan untuk menyelesaikan pembayaran bagi yang belum mendapatkan," pungkasnya, Rabu (13/5).
[Gambas:Video CNN] (wel/age)