Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (
BI) menyatakan nilai tukar mata uang cenderung stabil pada pekan ini berkat aliran modal asing yang masuk (
capital inflow) neto ke Indonesia mencapai Rp4,17 triliun. Hal ini membuat
rupiah stabil bergerak di kisaran Rp14.800 per dolar AS pada pekan ini.
Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan sebenarnya aliran modal asing yang masuk ke dalam negeri mencapai Rp7,21 triliun pada 11-14 Mei 2020. Namun, ada sejumlah investor yang melepas kepemilikan modalnya di pasar keuangan sehingga menciptakan aliran modal keluar sebesar Rp3,04 triliun.
"Berdasarkan data transaksi 11-14 Mei 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik neto Rp4,17 triliun. Pada Kamis (14/5) rupiah ditutup di level Rp14.840 per dolar AS, pada pagi hari Jumat (15/5), rupiah dibuka pada level Rp14.850 per dolar AS," ungkap Onny dalam keterangan resmi, Jumat (15/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan aliran modal asing masih masuk ke Indonesia karena tingkat suku bunga (
yield) Surat Berharga Negara (SBN) terbilang stabil tinggi dari
yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (
US Treassury) bertenor 10 tahun sebesar 0,62 persen.
"
Yield SBN bertenor 10 tahun stabil pada 7,78 persen pada hari ini," ucapnya.
Sementara premi
Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun turun dari 204,05 basis poin (bps) pada 8 Mei 2020 ke 200,32 bps pada 14 Mei 2020.
Lebih lanjut, bank sentral nasional menyatakan secara total pasar keuangan Indonesia mencatatkan aliran modal asing yang keluar (
capital outflow) hingga Rp166,68 triliun dari 1 Januari sampai 15 Mei 2020.
Capital outflow cenderung meningkat di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan aliran modal asing yang keluar dari Indonesia di tengah pandemi corona jauh lebih tinggi dari masa krisis keuangan pada 2008 dan taper tantrum pada 2013.
Ia menyatakan aliran modal asing yang keluar saat krisis ekonomi pada 2008 sebesar Rp69,9 triliun. Sementara, pada krisis 2013 lalu asing hanya menarik investasinya sebesar Rp36 triliun.
"Arus modal tersebut jauh lebih besar dibandingkan periode krisis 2008 dan 2013," kata Ani, sapaan akrabnya, pertengahan pekan ini.
[Gambas:Video CNN] (uli/agt)