Jakarta, CNN Indonesia -- Seperti
Lebaran tahun-tahun sebelumnya, jalanan kota Jakarta agaknya akan kosong. Namun, tahun ini sepinya ruas jalan ibukota dikarenakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (
PSBB), bukan ditinggal mudik oleh perantau.
Pelarangan mudik memaksa masyarakat untuk betah menghabiskan Lebaran di rumah atau tempat kos. Tapi, pandemi virus corona tak selalu menjadi alasan pekerja untuk bermuram durja.
Sisi positifnya, kini uang tunjangan hari raya (THR) dapat dimaksimalkan untuk kepentingan yang selama ini tertunda. Dana 'bonus' yang tak selalu menghampiri ini bisa dikelola secermat mungkin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, selain untuk beli tiket pulang ke kampung halaman, beli baju baru, memperbaiki penampilan di salon, atau memborong kue-kue, kebutuhan apa lagi yang dapat dipenuhi oleh uang THR?
Perencana Keuangan Aidil Akbar bilang THR tahun ini dapat menjadi dana produktif dengan cara ditabung. Kesempatan yang hanya mampir setahun sekali ini bisa dimanfaatkan untuk menyediakan dana darurat bagi mereka yang belum memilikinya.
Dia menjelaskan dana darurat ialah tabungan yang setara dengan 3 hingga 6 bulan pengeluaran. Artinya, jika dalam sebulan biasanya menghabiskan Rp4 juta, maka dana darurat yang harus dimiliki yaitu sebesar Rp12 juta hingga Rp24 juta tergantung kemampuan finansial.
"Kalau disesuaikan dengan kondisi saat ini memang perbanyak dana cadangan, jangan konsumsi dulu kecuali pangan," ujarnya beberapa waktu lalu.
Jika dana darurat telah aman, sisihkan uang THR untuk investasi jangka panjang. Misalnya, barang elektronik yang dibutuhkan selama bekerja dari rumah (WFH). Menyisihkan dana lebih untuk antisipasi lonjakan tagihan listrik dan pulsa selama WFH pun dianjurkan.
Ini juga saat yang tepat untuk belajar kemampuan (
skill) baru yang menunjang karier. Waktu pun berlimpah akibat liburan Lebaran masih di rumah dulu.
Kata Aidil, usahakan belajar secara otodidak alias gratis.
Dengan memanfaatkan internet, kini hampir seluruh
skill dapat dipelajari secara mandiri dengan catatan harus ulet. Namun, jika kemampuan yang diinginkan tak dapat didapatkan dari internet, maka dana THR dapat dipakai sebagian.
Sebab, investasi diri pun tak kalah pentingnya. Daya jual yang tinggi dapat mendatangkan pendapatan lebih besar. Apalagi jika dapat dimanfaatkan sebagai pekerjaan sampingan.
Meski investasi dalam jumlah banyak tak dianjurkan saat ini, Perencana Keuangan Oneshildt Financial Planning Mohammad Andoko menyebut pekerja muda bisa mencicil beli saham sebagai investasi jangka panjang.
Syaratnya, mencari tahu dan mempelajari jenis investasi yang dipilih. Jumlahnya pun disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing. Terlebih, kini saham tengah diskon besar akibat lesunya perekonomian dunia.
"Manfaatkan saat harga saham lagi murah-murahnya, bisa tuh cicil sedikit-sedikit apalagi untuk yang masih muda dan tak punya banyak tanggungan," jelas Andoko.
Tips sukses berinvestasi yaitu jeli mengecek laporan keuangan saham-saham bidikan, kenali risikonya, dan kalkulasi ketahanan dompet sesuai dengan target berapa lama uang akan disahamkan.
Sementara, untuk yang ingin mencoba namun memiliki beban kewajiban yang lumayan dapat melirik reksadana dan deposito jangka pendek sebab risikonya terbilang kecil dan bisa dibeli dengan jumlah kecil.
Saran lain dari Andoko yaitu untuk menekan keinginan dan memprioritaskan kebutuhan. Bisa jadi ada kebutuhan yang terlewatkan seperti investasi asuransi dan jiwa.
Meski sebagian pekerja mendapatkan fasilitas dari tempat bekerja berupa iuran gratis BPJS Kesehatan, namun ia menyarankan untuk mencari asuransi swasta yang menyediakan layanan lebih menyeluruh.
"Asuransi itu penting banget, baik asuransi jiwa atau kesehatan. Terkait kesehatan ini kita sebaiknya punya asuransi kesehatan sendiri. Kalau BPJS Kesehatan dalam prakteknya agak ribet. Kalau swasta biasanya penanganan lebih cepat, untuk fasilitas lebih baik juga," ucapnya.
[Gambas:Video CNN] (wel/age)