Jakarta, CNN Indonesia -- PT
Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menyiapkan kembali aktivitas di seluruh
bandara yang dikelolanya di tengah pandemi virus corona.
The new normal ini sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran penyakit covid-19.
Protokol new normal berkaitan dengan keamanan dan kesehatan mulai dari penumpang, maskapai, dan juga mitra komersial, kargo, publik, dan seluruh pemangku kepentingan bandara.
"Angkasa Pura I sedang menyusun Pedoman Kesehatan Covid-19 dan
timeline pelaksanaan skenario new normal terkait keamanan dan kesehatan untuk seluruh pemangku kepentingan bandara," ujar Direktur Utama AP I Faik Fahmi, dikutip Senin (18/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut penerapan new normal di bandara timur Indonesia yang dikelola BUMN itu akan mencakup aspek manusia, cara kerja, hubungan pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya yang mengacu pada arahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlaku di wilayah kerja perseroan.
Selain penyiapan protokol new normal, AP I telah lebih dulu membentuk tim task force internal untuk mencegah dan memutus penyebaran covid-19 pada 13 Maret lalu. Tim ini berfungsi memberikan arahan pelaksanaan pencegahan dan dampak covid-19 yang mencakup banyak bidang.
"Secara khusus, tim ini memberikan rekomendasi kebijakan yang bersifat strategis kepada manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat, efektif, dan terukur dalam upaya mencegah serta memutus mata rantai penyebaran covid-19 di lingkungan Angkasa Pura I," terang Faik.
AP I juga berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam melakukan pengetatan pemeriksaan penumpang internasional melalui pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermal scanner dan thermal gun di seluruh bandara yang mereka kelola.
Selain itu, area-area publik di bandara dan kantor administrasi juga disediakan hand sanitizer di banyak titik serta secara berkala dilakukan penyemprotan dengan disinfektan.
Sedangkan untuk petugas operasional di bandara, AP I mewajibkan penggunaan alat pelindung diri (APD) mulai dari kacamata pelindung, masker N95, sarung tangan, serta cairan pembersih tangan atau hand sanitizer.
Konsep physical distancing (jaga jarak) juga diterapkan secara maksimal di seluruh bandara AP I dengan melakukan pengaturan jarak minimal satu meter antarorang di area pelayanan publik melalui penempelan stiker panduan jarak.
AP I sejak tanggal 17 Maret lalu, telah menerapkan work from home (WFH) di kantor pusat Jakarta, termasuk di 15 kantor cabang bandara dan lima anak perusahaan, khususnya bagi pegawai administratif.
"Untuk mendukung kegiatan WFH dan digital remote working, kami mengoptimalkan penggunaan office collaboration platform sebagai upaya meningkatkan kinerja dan produktivitas, sekaligus komitmen untuk melindungi dan memprioritaskan kesehatan seluruh insan dari ancaman penularan covid-19," kata Faik.
Sejak penerbangan diizinkannya kembali, dengan pembatasan selama masa larangan mudik pada 7 Mei lalu, seluruh bandara AP I juga menyiapkan mekanisme pengaturan operasional di lapangan.
Hal itu dapat dilihat dari rekayasa alur keberangkatan penumpang di bandara yang terdiri dari lima pos pemeriksaan dengan pengaturan jarak minimal dan waktu periksa agar tidak terjadi penumpukan.
Lima pos pemeriksaan untuk penumpang itu mulai dari pos pemeriksaan pintu masuk keberangkatan, pos pemeriksaan dokumen kesehatan, pemeriksaan dokumen final, proses check-in, dan pos pemeriksaan sebelum security check point 2.
Jika terdapat berkas yang tidak lengkap pada tiap pos pemeriksaan tersebut, maka calon penumpang tidak diperbolehkan melanjutkan ke tahap pemeriksaan selanjutnya.
[Gambas:Video CNN] (jal/bir)