Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengklarifikasi soal pelatihan memancing dalam program
kartu prakerja. Menurutnya, modul pelatihan tersebut bukan materi pelajaran memancing, melainkan bisnis perikanan.
"Itu mengajari bisnis di sektor perikanan. Tapi ada kesalahan
translation jadi memancing," ujarnya dalam
video conference, Selasa (19/5).
Denni memaparkan modul pelatihan dalam program kartu prakerja memang beragam dari mulai memasak, marketing, keterampilan berkomunikasi hingga bahasa. Menurutnya, banyak opsi ini bisa membuat peserta pelatihan kartu prakerja memilih mana yang diminati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terbukti dari 530 ribu pelatihan yang dibeli (oleh peserta prakerja) mayoritas bahasa inggris, berjualan online, wirausaha hingga bagaimana menjadi freelancer," paparnya.
Denni menjelaskan program-program tersebut dibeli oleh peserta karena dianggap bernilai. Hal ini menjawab terkait sebagian materi atau modul dalam kartu prakerja yang dinilai terlalu mahal dan bisa diakses melalui YouTube.
"Jika mahal dan ada di YouTube, peserta tidak usah membeli dan bisa mencari pelatihan lainnya," terang Denni.
Dia pun menjelaskan jika ada lembaga pelatihan yang ingin memberikan materi atau modul pembelajaran secara gratis dapat mendaftarkan dengan harga Rp0.
Menurutnya, saat ini pun telah tersedia beberapa modul pembelajaran dalam kartu prakerja yang dibanderol Rp0. Sementara yang memiliki harga hingga Rp1 juta biasanya berbentuk paket tidak hanya satu pelatihan.
Data per 19 Mei 2020, terdapat 228 lembaga pelatihan dengan lebih dari 300 ribu modul pelatihan yang tersedia di program kartu prakerja dengan banderol Rp0 rupiah hingga ratusan ribu.
Secara total, pemerintah menyiapkan anggaran Rp20 triliun untuk program kartu prakerja. Program ini diharapkan dapat menjaring para korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di tengah pandemi virus corona atau covid-19.
Masing-masing peserta akan mendapat manfaat berupa biaya pelatihan sebesar Rp1 juta per peserta. Lalu ditambah dana insentif Rp600 ribu per peserta per bulan selama empat bulan dan dana survei Rp50 ribu per survei sampai tiga kali.
[Gambas:Video CNN] (age/sfr)