Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah berada di posisi Rp14.710 per dolar AS pada perdagangan pasar
spot Rabu (20/5) sore. Posisi ini menguat 60 poin atau 0,41 persen dari Rp14.770 per
dolar AS pada Selasa (19/5).
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI),
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.785 per dolar AS atau menguat dari Rp14.826 per dolar AS pada Selasa (19/5).
Di kawasan Asia, rupiah memimpin penguatan mata uang dari dolar AS. Rupiah menguat bersama baht Thailand 0,27 persen, yen Jepang 0,07 persen, peso Filipina 0,06 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan beberapa mata uang Asia lain justru berada di zona merah. Won Korea Selatan minus 0,41 persen, rupee India minus 0,21 persen, yuan China minus 0,13 persen, ringgit Malaysia minus 0,04 persen, dan dolar Singapura minus 0,04 persen.
Di deretan mata uang utama negara maju, hanya poundsterling Inggris yang melemah 0,09 persen dari dolar AS. Sisanya, berhasil menguat, seperti rubel Rusia menguat 0,57 persen, franc Swiss 0,3 persen, euro Eropa 0,19 persen, dolar Kanada 0,12 persen, dan dolar Australia 0,09 persen.
Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan pergerakan mata uang Garuda hari ini dipengaruhi oleh sentimen optimisme pelaku pasar terhadap pandemi virus corona atau Covid-19. Menurutnya, meski kasus masih bertambah dan data ekonomi belum cukup baik, namun hal ini masih direspons positif oleh pelaku pasar keuangan.
"Jadi ini lebih ke teknikal, kadang menguat, kadang melemah, sekarang pandemi corona justru lagi memberi dukungan ke rupiah," ungkap Lukman kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (20/5).
Kendati begitu, ia melihat penguatan rupiah hari ini murni karena sentimen global. Sebab, sentimen dari dalam negeri cenderung minim setelah Bank Indonesia (BI) kembali menahan tingkat suku bunga acuannya di level 4,5 persen pada bulan ini.
[Gambas:Video CNN] (uli/sfr)