Sambut Libur Lebaran, Rupiah Menguat ke Rp14.710 per dolar AS

CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2020 16:28 WIB
Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Kurs rupiah menguat ke Rp14.710 per dolar AS pada perdagangan Rabu (20/5) sore. lustrasi. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.710 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (20/5) sore. Posisi ini menguat 60 poin atau 0,41 persen dari Rp14.770 per dolar AS pada Selasa (19/5).

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.785 per dolar AS atau menguat dari Rp14.826 per dolar AS pada Selasa (19/5).

Di kawasan Asia, rupiah memimpin penguatan mata uang dari dolar AS. Rupiah menguat bersama baht Thailand 0,27 persen, yen Jepang 0,07 persen, peso Filipina 0,06 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan beberapa mata uang Asia lain justru berada di zona merah. Won Korea Selatan minus 0,41 persen, rupee India minus 0,21 persen, yuan China minus 0,13 persen, ringgit Malaysia minus 0,04 persen, dan dolar Singapura minus 0,04 persen.

Di deretan mata uang utama negara maju, hanya poundsterling Inggris yang melemah 0,09 persen dari dolar AS. Sisanya, berhasil menguat, seperti rubel Rusia menguat 0,57 persen, franc Swiss 0,3 persen, euro Eropa 0,19 persen, dolar Kanada 0,12 persen, dan dolar Australia 0,09 persen.

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan pergerakan mata uang Garuda hari ini dipengaruhi oleh sentimen optimisme pelaku pasar terhadap pandemi virus corona atau Covid-19. Menurutnya, meski kasus masih bertambah dan data ekonomi belum cukup baik, namun hal ini masih direspons positif oleh pelaku pasar keuangan.

"Jadi ini lebih ke teknikal, kadang menguat, kadang melemah, sekarang pandemi corona justru lagi memberi dukungan ke rupiah," ungkap Lukman kepada CNNIndonesia.com, Rabu (20/5).

Kendati begitu, ia melihat penguatan rupiah hari ini murni karena sentimen global. Sebab, sentimen dari dalam negeri cenderung minim setelah Bank Indonesia (BI) kembali menahan tingkat suku bunga acuannya di level 4,5 persen pada bulan ini.

[Gambas:Video CNN]

(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER