Jakarta, CNN Indonesia -- Aisha (45 tahun), warga Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan mengaku puas dengan kualitas beras bantuan sosial (
bansos) pemerintah dari
Perum Bulog pada beberapa hari ini. Kualitas beras yang diterima tak seperti video yang beredar viral belakangan ini.
"Bagus kok berasnya, pulen, tidak perak, tidak kutuan juga, bersih," ungkap Aisha kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (22/5).
Ibu rumah tangga itu mengatakan beras yang diterimanya juga terbilang layak dan tidak busuk seperti kabar yang didengarnya belakangan ini. Bahkan, kualitas beras tidak berubah dari penyaluran bansos tahap pertama, kedua, dan ketiga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiga-tiganya bagus. Tidak tahu juga apa ada yang dapat busuk, tapi saya dan warga sini dapat bagus," ucapnya.
Bahkan, menurutnya, bansos yang diterimanya juga cukup lengkap karena tidak hanya berupa beras, namun juga sembako lain. Mulai dari minyak goreng, ikan sarden kaleng, kecap, saos sambal, susu, hingga sabun mandi.
Aisha merinci pada pembagian bansos tahap pertama, ia mendapat beras sebanyak lima kilogram (kg), minyak goreng dua liter, dan ikan sarden tiga kaleng kecil. Lalu, kecap manis satu botol kecil, saos sambal satu botol kecil, susu cair satu liter, dan sabun mandi batang dua buah.
Kemudian, pada pembagian bansos tahap kedua, Aisha mengantongi beras lima kilogram, mie instan 18 kemasan, sarden kaleng tiga botol kecil dan dua botol besar serta minyak goreng dua liter. Sementara pada tahap ketiga, bansos yang diterimanya hanya berupa beras empat liter.
Ia mengaku tidak tahu menahu apakah seluruh sembako yang diterimanya berjumlah nominal Rp600 ribu per penerima seperti yang dijanjikan pemerintah atau tidak. Sebab, seluruhnya berbentuk sembako yang tidak diketahui masing-masing harganya.
"Tidak hitung sih, tidak tahu, tidak nanya juga ke Pak RT. Ya saya masih syukur saja sudah dapat ini, nanti katanya juga masih ada lagi mau dibagikan," katanya.
Aisha mengaku bansos yang diterimanya tanpa harus memberikan laporan ke RT setempat, melainkan langsung diberikan. "Mungkin sudah didata, tapi saya tidak lapor dulu, langsung dapat," ujarnya.
Senada, Misiati (51 tahun), tetangganya, juga mengaku mendapat bansos yang sama dengan yang diterima Aisha. Bansos pun diterima pada hari yang sama.
"Jadi semua warga dikasih barengan. Saya juga tidak pakai tanya-tanya, ya alhamdulillah saja ini sudah dapat dari pemerintah di musim begini," tuturnya.
Ia pun mengaku bansos dari pemerintah sangat membantu pada masa pandemi virus corona atau covid-19 ini. "Buat nambah makan ya tanpa keluar uang," imbuhnya.
Tak hanya bansos berupa sembako, Misiati mengatakan RT setempat juga membagi-bagikan masker kepada warga. Selain itu, juga kerap memberikan himbauan kesehatan dan mendirikan fasilitas cuci tangan di beberapa sudut jalan di kawasan RT.
Sebelumnya, Direktur Utama Bulog Budi Waseso mendapat laporan beredar video yang viral di media sosial. Video itu menyatakan bahwa kualitas beras bansos dari Bulog tidak bagus karena sudah busuk. Lokasinya di Kelurahan Pisangan Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.
"Kami langsung
cross-check dengan penyaluran yang ada di lapangan, dan ternyata pelakunya yang memviralkan video tersebut sudah ditangkap polisi pada hari itu juga," ujar Buwas, sapaan akrabnya.
Ia mengatakan pemeriksaan itu dilakukan karena pelaku penyebar video viral sudah mendiskreditkan kualitas beras Bulog. Padahal, perusahaan pelat merah itu tengah mendapat penugasan dari pemerintah untuk menyalurkan beras bansos di tengah pandemi corona di Jabodetabek.
Buwas pun memastikan pihaknya akan menangani dengan tegas dan cepat sesuai hukum terkait seluruh upaya yang mendiskreditkan Perum Bulog dalam menjalankan tugas negara itu.
"Kami tidak main-main soal pangan ini ya, siapa yang menghalang-halangi tugas kami akan segera kami selesaikan," katanya.
[Gambas:Video CNN] (uli/age)