Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menyatakan
Jepang akan masuk dalam anggota konsorsium Proyek
Kereta Cepat Jakarta-Bandung - Surabaya.
Ia bilang Jepang akan masuk konsorsium karena rute akan diperpanjang dari yang sebelumnya hanya Jakarta-Bandung menjadi Jakarta-Bandung-Surabaya. Selain itu, pelibatan juga dilakukan karena karena proses pengerjaan kereta api cepat Jakarta-Bandung yang melibatkan konsorsium China mengalami keterlambatan selama satu tahun. Semua ini, kata Airlangga, adalah laporan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Oleh karena itu arahan Presiden (Jokowi) agar lebih ekonomis untuk didorong kelanjutan proyek tidak hanya berhenti di Bandung tapi sampai Surabaya dan diusulkan agar konsorsium ditambah Jepang," ucap Airlangga dalam video conference, Jumat (29/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung saat ini berada di bawah tanggung jawab PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Mayoritas atau sebesar 60 persen saham perusahaan digenggam oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), sedangkan sisanya 40 persen dimiliki oleh Beijing Yawan HSR Co.Ltd.
Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra sebelumnya menyatakan operasional kereta cepat Jakarta-Bandung mundur dari yang awalnya kuartal II 2021 menjadi semester II 2021. Pasalnya, perusahaan masih terkendala pembebasan lahan saat ini.
"Lahan sebenarnya tinggal sedikit lagi, tidak sampai 1 persen. Itu ada di Bandung, di pinggir tol," terang Chandra.
Selain itu, perusahaan juga masih harus memindahkan titik Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang berada di lokasi pembangunan. Setidaknya, manajemen harus mencarikan lahan pengganti untuk SUTET tersebut.
Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat menyinggung bahwa pengerjaan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung memang akan diperluas sampai ke Surabaya lewat jalur selatan. Dengan demikian, transportasi itu bisa memenuhi kebutuhan penduduk di Jawa bagian selatan.[Gambas:Video CNN]"Kalau proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini sukses, maka sesuai rencana awal akan bisa berlanjut sampai Surabaya melalui jalur selatan Pulau Jawa," katanya.
Budi mengatakan pemerintah ingin mengakomodasi alternatif transportasi darat bagi masyarakat di Jawa bagian selatan seperti Garut, Tasikmalaya, Purwokerto, Yogyakarta, hingga Solo. Dengan kata lain, ada banyak pilihan moda transportasi bagi warga di Jawa bagian selatan. (aud/agt)