Jakarta, CNN Indonesia -- Secara tiba-tiba Siti Rofikoh merasakan nyeri di kakinya. Padahal, hari itu ia beraktivitas seperti biasa, tidak berlebihan. Namun nyeri itu justru berlanjut pada kesemutan yang tak kunjung hilang.
Dibantu sang anak, ia memeriksakan diri ke dokter, yang menyatakan Siti mengalami saraf terjepit. Mulai saat itu, Siti merasakan manfaat mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Ia pun mendapatkan pengobatan secara gratis.
"Beruntung saya segera mengambil tindakan untuk memeriksakan ke dokter. Tentu saja saya tidak pikir panjang untuk berobat karena saya telah memiliki JKN-KIS. Biaya berobat saya akan dijamin oleh JKN-KIS. Setelah kontrol [di dokter], saya dianjurkan oleh dokter untuk melakukan kontrol dan terapi di rumah sakit," kata Siti.
Herniasi Nucleus atau saraf terjepit merupakan suatu kondisi di mana saraf tertekan oleh bagian di sekitarnya. Jika tidak ditindaklanjuti dengan serius, jaringan lunak atau pelindung di sekitar saraf berisiko rusak atau pecah. Hal ini akan menyebabkan pembengkakan dan tekanan yang lebih besar. Bila terjadi terus menerus, saraf bisa mengalami kerusakan permanen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti harus melakukan terapi seminggu sekali di rumah sakit. Saat berobat, ia tak pernah lupa membawa kartu JKN-KIS hingga tak ada biaya pengobatan yang ditanggungkan padanya.
"Alhamdulillah selama pengobatan saya selalu menggunakan JKN-KIS dan biaya pelayanan sepenuhnya ditanggung oleh program ini. Pelayanan yang saya terima pun sudah baik, karena saya selalu mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan prosedurnya pun tidak bikin repot. Sungguh program ini telah banyak membantu saya," ujar Siti.
(rea)