Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen Pelaksana (PMO) Program
Kartu Prakerja menyatakan pemerintah baru memberikan insentif kepada sekitar 350 ribu-360 ribu peserta. Pemberian insentif dilakukan kepada peserta yang telah menyelesaikan pelatihannya.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky menyatakan sejauh ini ada 400 ribu peserta yang menyelesaikan pelatihan. Namun, belum semuanya diberikan insentif pascapelatihan seperti yang dijanjikan pemerintah.
"Jumlah peserta yang sudah selesaikan pelatihan sekitar 400 ribu peserta. Dari angka itu tentunya sudah berhak terima insentif. Kami sudah proses 350 ribu atau hampir 360 ribu yang sudah dituntaskan," ucap Panji dalam video conference, Kamis (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, ada 550 ribu peserta yang baru mulai mengikuti pelatihan. Dalam hal ini, mereka belum berhak atas insentif pascapelatihan dari Program Kartu Prakerja.
"Ada 550 ribu yang baru mulai pelatihan, kalau
backlog yang belum dapat insentif (dari total yang berhak) ada 40 ribu peserta," ujar Panji.
Diketahui, pemerintah baru membuka tiga gelombang pendaftaran untuk Program Kartu Prakerja. Secara keseluruhan, pemerintah menjanjikan akan membuka hingga lebih dari 30 gelombang pendaftaran.
Sementara, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan pihaknya akan segera membuka pendaftaran gelombang keempat. Namun, ia belum bisa memastikan kapan gelombang itu akan dibuka.
"Saya sempat bilang setelah Lebaran, tapi komite sedang mengkaji dengan lembaga pengawas bahwa Program Prakerja berjalan seperti yang diharapkan publik. Insya Allah tidak lama lagi gelombang IV dibuka," katanya.
[Gambas:Video CNN]Awalnya, pemerintah berjanji akan membuka pendaftaran gelombang IV pada 2 Mei 2020. Namun hal itu ditunda hingga setelah Lebaran dan belum ada kepastian kapan akan dibuka.
Sebagai informasi, pemerintah akan menyalurkan kartu prakerja kepada 5,6 juta orang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) serta pekerja informal yang pendapatannya tertekan akibat penyebaran virus corona.
Setiap peserta akan mendapatkan total insentif bantuan pelatihan sebesar Rp3,55 juta. Dana itu terdiri dari biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp50 ribu untuk tiga kali.
(aud/sfr)