Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diprediksi mengalami koreksi pada perdagangan Rabu (10/6). Penurunan indeks
saham dipicu aksi ambil untung (
profit taking) pelaku pasar.
Sebab, IHSG terpantau menguat pada beberapa hari terakhir. Pekan lalu saja, indeks saham berhasil menguat 4,09 persen. Aksi ambil untung sudah tampak sejak perdagangan kemarin, dimana IHSG turun 0,70 persen ke level 5.035.
"Sehingga, kami perkirakan IHSG kembali bergerak menjenuh," ujar Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam riset tertulis, Selasa (9/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, indeks saham akan mencoba bertahan pada zona positif di level support 4.982 dan resistance 5.100.
Dari sisi global, pasar keuangan dibayangi rilis proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh Bank Dunia. Lembaga keuangan internasional itu, memprediksi ekonomi global tahun ini minus 5,2 persen. Ini merupakan resesi ekonomi global terdalam dalam 80 terakhir, atau sejak perang dunia II pada 1940 silam.
"Peringatan Bank Dunia menjadi alasan utama investor melakukan aksi ambil untung. Selanjutnya investor fokus pada keputusan kebijakan The Fed dan data penjualan eceran AS," ujarnya.
Sementara itu, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG melewati fase konsolidasi wajar pasca mengalami kenaikan pada beberapa hari sebelumnya.
Menurutnya, koreksi wajar dapat dijadikan momentum akumulasi pembelian oleh investor untuk target jangka pendek. Ia meramal IHSG bergerak di rentang 4.821-5.123.
"Hari ini IHSG berpotensi terkoreksi," katanya.
Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street mayoritas melemah. Indeks Dow Jones turun 1,09 persen ke level 27.272, S&P 500 berkurang 0,78 persen ke level 3.207, dan Nasdaq Composite naik 0,29 persen menjadi 9.953.
[Gambas:Video CNN] (ulf/age)