Jakarta, CNN Indonesia --
Saham-saham
Wall Street kompak menguat pada penutupan perdagangan Senin (8/6) waktu setempat. Penguatan indeks saham AS masih ditopang oleh perbaikan data pengangguran Negeri Paman Sam.
Tercatat, jumlah pengangguran AS turun dari 14,7 juta pada April menjadi 13,3 juta pada Mei. Jumlah pengangguran April lalu merupakan yang terburuk sejak 1948 silam.
Mengutip Antara, Selasa (9/6) indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 461,46 poin atau 1,70 persen menjadi 27.572,44 poin. Lalu, S&P 500 meningkat 38,46 atau 1,20 persen menjadi 3.232,39 poin. Sedangkan, indeks Komposit Nasdaq ditutup menguat 110,66 poin atau 1,13 persen ke posisi 9.924,74.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasdaq membukukan rekor penutupan tertinggi didorong oleh kenaikan saham-saham emiten teknologi dan komunikasi. Tercatat, Nasdaq melonjak 44,7 persen dari posisi terendah 23 Maret lalu.
Sementara itu, kenaikan S&P 500 dan Dow Jones didorong ekspektasi pasar terkait pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Optimisme pasar ini didasari perbaikan data pengangguran AS.
Indeks S&P 500 berada 4,5 persen di bawah rekor tertinggi. Sedangkan, Dow Jones sekitar 6,7 persen di bawah rekor tertingginya.
"Ini adalah optimisme mengenai pembukaan kembali ekonomi global, dan kemungkinan ekonomi AS akan mengalami pemulihan berbentuk V di semester kedua," terang Kepala Strategi Investasi CFRA Research Sam Stovall.
Sentimen positif juga datang dari kebijakan Bank Sentral AS, The Federal Reserve, yang melonggarkan syarat pinjaman program Main Street. Diketahui, The Fed meringankan persyaratan program dengan memotong batas minimum pinjaman setengahnya menjadi US$250 ribu.
Sektor energi terpantau naik paling tinggi di antara 11 sektor utama S&P, sebesar 4,3 persen. Sebab, produsen-produsen minyak utama sepakat pada akhir pekan untuk memperpanjang kesepakatan tentang pemangkasan rekor produksi.
[Gambas:Video CNN] (ulf/bir)