PTBA Bidik Penjualan Batu Bara 29,9 Juta Ton pada 2020

CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2020 10:52 WIB
Alat berat dioperasikan di pertambangan Bukit Asam yang merupakan salah satu area tambang terbuka (open-pit mining) batu bara terbesar PT Bukit Asam Tbk. di Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatra Selatan, Sabtu (5/11). PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana menaikan produksi dari 25,75 juta ton menjadi 32,18 juta ton atau sebesar 25 persen pada 2017. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/kye/16
PTBA menargetkan penjualan batu bara sebesar 29,9 juta ton pada 2020 atau meningkat 8 persen dari tahun lalu. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA menargetkan penjualan batu bara mencapai 29,9 juta pada 2020. Penjualan itu naik 8 persen dari realisasi penjualan tahun lalu, 24,7 juta ton.

Hal itu diungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2019 yang digelar secara virtual pada Rabu (10/6).

Dikutip dari Antara, Kamis (11/6), penjualan itu berasal dari penjualan batu bara domestik sebesar 21,6 juta ton. Lalu, 8,3 juta ton sisanya berasal dari ekspor batu bara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan target penjualan seiring kenaikan target produksi. Tahun ini, perusahaan pelat merah itu membidik produksi batu bara sebesar 30,3 juta ton atau naik 4 persen dari realisasi tahun lalu. 29,1 juta ton.

Lalu, target angkutan batu bara ditetapkan 27,5 juta ton atau meningkat 13 persen dari realisasi angkutan kereta api 2019 sebesar 24,2 juta ton.

Sebagai upaya pengembangan usaha hilirisasi/pengolahan batu bara, perseroan bersama dengan para mitra strategis (potential offtaker, potential investor, dan pemilik teknologi gasifikasi batu bara), telah menandatangani dokumen perjanjian kerja sama pada 2019.

Kemudian, mulai tahun 2020 dilanjutkan dengan tahap rancangan engineering lebih mendetail untuk persiapan pembangunan pabrik Coal To Chemicals setelah semua persyaratan prakonstruksi sudah dipenuhi.

Pabrik ini ditargetkan mulai berproduksi komersial pada 2025 dengan konsumsi batu bara sekitar 6 juta ton per tahun selama minimal 20 tahun.

Dalam RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2019, anggota Holding Industri Pertambangan BUMN ini juga membagikan dividen sebesar Rp3,65 triliun. Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 90 persen dari total laba bersih perusahaan tahun lalu sebesar Rp 4,1 triliun.

[Gambas:Video CNN]


(sfr/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER