Jakarta, CNN Indonesia --
BPJS Kesehatan menanggung
utang sebesar Rp6,5 triliun kepada
rumah sakit (RS). Utang tersebut tercatat sampai dengan 11 Juni 2020 kemarin.
"Pada posisi 11 Juni gagal bayar BPJS Kesehatan Rp6,5 triliun, kami berhutang maksimal 28 hari kalender. Kemudian seperti pengelolaan
cashflow (uang kas) biasa, kami dalam posisi menyiapkan uang," ucap Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Kemal Imam Santoso.
Kemal mengatakan pihaknya masih mengumpulkan dana untuk membayar kapitasi sebesar Rp1 triliunan yang jatuh pada tanggal 15 tiap bulannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi penerimaan untuk membayar utang tersebut, dia bertutur, setiap bulannya BPJS Kesehatan menerima Rp4,1 triliun dari penerima bantuan iuran (PBI).
Untuk melunasi utang ini, Kemal mengusulkan agar khusus bulan ini pihaknya dapat menerima dana PBI dua bulan sekaligus atau Rp8,2 triliun sehingga untuk tutup buku Juni masalah itu dapat diselesaikan.
"Awalnya kami mengajukan usulan PBI dibayarkan 2 bulan, Rp4,1 triliun sebulan, kalau dua bulan Rp8,2 triliun tapi ini masih dalam proses," tambahnya.
[Gambas:Video CNN] (wel/agt)