Jakarta, CNN Indonesia -- Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan dirancang untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Tak terkecuali para dokter seperti Budi Prasetio, yang menyadari benar besarnya tanggung jawab terkait kesembuhan dan kesehatan pasien.
Budi praktek sebagai dokter spesialis anestesi di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Ia menyebut program tersebut amat membantu orang-orang terdekatnya, yaitu ibu dan istrinya yang telah merasakan langsung manfaat JKN-KIS.
"Ibu saya, Bu Juminten, berprofesi sebagai guru, pernah operasi pasang ring jantung koroner pada tahun 2017 yang lalu. Waktu itu operasinya di RS THC Surabaya, dengan keluhan ibu saya ini memang sudah memiliki riwayat sakit hipertensi atau darah tinggi sejak lama, tapi baru rutin kontrol tiga tahun sebelum operasi," kata Budi, ditemui di lokasi praktek.
Ia melanjutkan, "Istri operasi caesar saya juga pakai JKN-KIS, di RS Fatma Bojonegoro, tidak dipersulit sama sekali dan yang namanya dikenakan biaya tambahan juga tidak ada, makanya lumayan. Sebagai pengguna ataupun sebagai mitra dokter keluarga, sampai saat ini saya tidak ada keluhan dengan BPJS Kesehatan. Dari segi pelayanan di fasilitas kesehatan maupun dari BPJS Kesehatan sendiri saya rasa sudah baik."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Budi mengingatkan masyarakat sebagai peserta BPJS Kesehatan untuk mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku. Ia menekankan bahwa kendala bisa dihindari dengan mengikuti ketetapan prosedur.
"Kalau orang bilang katanya ribet lama, ya kalau mau pakai BPJS Kesehatan harus sabar. Kan itu prosedur administrasi memang harus dipatuhi ketentuannya, toh yang pakai banyak, tidak satu atau dua orang saja," ujarnya.
(rea)